Gercepnya Polisi Menangkap Peternak yang Bentangkan Poster saat Kunjungan Jokowi di Blitar

- Rabu, 8 September 2021 | 18:10 WIB
S, seorang peternak yang ditangkap polisi karena membentangkan poster saat Jokowi berkunjung ke Makam Bung Karno (MBK). (Ist)
S, seorang peternak yang ditangkap polisi karena membentangkan poster saat Jokowi berkunjung ke Makam Bung Karno (MBK). (Ist)

Selasa, 7 September 2021, menjadi hari yang menegangkan--jika bukan mengerikan--bagi S, seorang peternak unggas di Blitar.

Siang itu, Presiden RI Joko Widodo baru saja meninjau pelaksanaan vaksinasi dan menyalurkan bantuan kepada para tukang becak di Pusat Informasi Pariwisata dan Perdagangan (PIPP) Kota Blitar.

Dari PIPP, Jokowi kemudian hendak melanjutkan kunjungan ke Makam Bung Karno (MBK).

Tepat saat mobil rombongan Jokowi keluar dari PIPP menuju MBK, S, dengan niat yang sudah dibulatkan, membentangkan poster yang disiapkannya dari rumah, tepat di pinggir jalan yang dilewati oleh mobil yang membawa Jokowi.

Poster yang dibentangkan S bertuliskan 'Pak Jokowi, Bantu Peternak Beli Jagung Dengan Harga Wajar'.

Tindakan S itu rupanya mencuri perhatian Kukuh Widiono, seorang tukang becak di lokasi, yang rupanya sudah "dititipi" tugas untuk mengamankan lokasi tersebut. Bisa dibilang, Kukuh ditugaskan sebagai "intel" di situ.

"Tangkap saja, Pak!" teriak Kukuh kepada polisi.

Dengan gerak cepat, peternak tersebut pun langsung diamankan  oleh Kabag Ops Polresta Blitar, Kompol Hari Sutrisno yang berada di lokasi. Sedangkan posternya, diremas oleh seorang polisi lainnya.

-
S saat digelandang oleh Kabag Ops Polresta Blitar, Kompol Hari Sutrisno (Ist)

Kompol Hari Sutrisno menggelandang S ke dalam mobil sedan polisi bernomor pelat X 1032-47. Poster yang dibentangkannya, yang sudah diremas oleh polisi, juga dibawa ke dalam mobil tersebut, menuju Mapolresta Blitar.

-
Bambang, tukang becak yang merekam momen saat S ditangkap. (ist)

Momen tersebut direkam oleh Bambang, tukang becak lainnya, dan kemudian videonya tersebar di media sosial.

"Waktu saya videokan, tujuannya merekam presiden. Gak tahunya waktu di jalan itu, ternyata ada yang bentangkan poster. Setelah itu ada teman yang berusaha merebut supaya tidak terjadi apa-apa, ternyata dia (S) dibawa," ujar Bambang.

Tindakan polisi tersebut mendapat sorotan dari berbagai pihak. Salah satunya dari Profesor Nadirsyah Hosen.

Pria yang akrab disapa Gus Nadir itu menilai tindakan aparat kepolisian berlebihan.

"Ini tindakan yg berlebihan. Warga mengangkat poster yang isinya minta bantuan ke Pak Jokowi. Isinya sopan. Tidak mengancam keselamatan Presiden," kata Gus Nadir, Rabu (8/9/2021).

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X