Mantan Polisi Afghanistan Nilai Taliban Kejam pada Wanita

- Selasa, 24 Agustus 2021 | 13:55 WIB
Mantan polisi wanita Afghanistan cerita mengenai Taliban yang tak ragu perkosa mayat (News18 India)
Mantan polisi wanita Afghanistan cerita mengenai Taliban yang tak ragu perkosa mayat (News18 India)

Mantan anggota kepolisian Afghanistan memberikan kesaksian mengenai Taliban yang pergi dari satu pintu ke pintu lainnya di Afghanistan untuk memburu banyak orang. 

Bahkan sebuah laporan menyebutkan jika beberapa anggota Taliban berhubungan seks dengan mayat

Mantan anggota polisi Afghanistan yang menggunakan nama samaran Muskan itu mengatakan militan "tidak peduli apakah orang itu hidup atau mati".

Muskan melarikan diri ke India ketika Taliban mengambil alih negara yang dilanda perang karena khawatir akan nyawanya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kemungkinan Adanya Simpatisan Taliban di Indonesia

Dia mengatakan kepada outlet berita News18 bahwa gerilyawan Taliban mengambil wanita dari keluarga atau menembak mereka dan mengklaim mereka bahkan memperkosa mayat.

"Ketika kami berada di sana, kami menerima banyak peringatan," kata Muskan kepada outlet tersebut.

"Jika Anda pergi bekerja, Anda berada di bawah ancaman, keluarga Anda di bawah ancaman. Setelah satu peringatan, mereka akan berhenti memberikan peringatan apa pun," tambahnya.

"Mereka juga memperkosa mayat. Mereka tidak peduli apakah orang itu hidup atau mati. Bisakah Anda bayangkan ini?" bebernya.

Wanita dan anak perempuan diyakini menjadi korban yang paling menderita saat ini saat Afghanistan berada di bawah kekuasaan Taliban. Meskipun kelompok militan itu mengklaim mereka kini telah berubah.

Banyak wanita disiksa dan ditindas bahkan dieksekusi publik -ketika kelompok militan itu memerintah Afghanistan pada tahun 90-an.

Dan tampaknya Taliban membawa kembali cara keji mereka di tengah laporan bahwa mereka memaksa pernikahan dan menuntut daftar wanita dan anak perempuan.

Panglima perang Taliban dilaporkan memandang wanita dan gadis yang belum menikah atau janda  berusia 12 hingga 45 tahun sebagai "qhanimat" atau rampasan perang untuk dibagi di antara para pejuang mereka.

Sekarang, geng-geng Taliban menargetkan anak-anak berusia 12 tahun saat mereka berburu budak seks setelah menaklukkan Afghanistan.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X