Majelis Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) RI mendiskualifikasi Orient Patriot Riwu Kore dan Thobias Uly dari kepesertaan Pilkada Kabupaten Sabu Raijua, NTT.
MK membatalkan kemenangan Orient dan Thobias sebagai bupati dan wakil bupati terpilih Sabu Raijua.
"Menyatakan batal keputusan KPU Kabupaten Sabu Raijua tentang penetapan rekapitulasi hasil penghitungan suara pemilihan bupati dan wakil bupati tertanggal 16 Desember," kata Ketua MK Anwar Usman, Kamis (15/4/2021).
MK juga menyatakan batal keputusan KPU Kabupaten Sabu Raijua tentang penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati yang memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan bupati dan wakil bupati tertanggal 23 September 2020.
Begitu pula dengan pembatalan keputusan KPU setempat tentang penetapan nomor urut dan daftar pasangan calon nomor urut 2, yaitu Orient P Riwu Kore dan Thobias Uly.
MK kemudian memerintahkan KPU Sabu Raijua melaksanakan pemungutan suara ulang yang hanya diikuti oleh pasangan calon nomor urut 1 dan pasangan nomor urut 3.
Pemungutan suara ulang tersebut harus dilakukan dalam tenggang waktu 60 hari kerja sejak putusan diucapkan oleh Majelis Hakim MK.
Majelis Hakim MK juga memerintahkan hal yang sama terhadap Badan Pengawas Pemilihan Umum untuk melaksanakan amar putusan.
Selanjutnya memerintahkan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur dan Kepolisian Resor Sabu Raijua melakukan pengamanan proses pemungutan suara ulang.
Kemenangan Orient Kore dianulir karena terungkap fakta bahwa dia memiliki kewarganegaraan ganda yakni Amerika Serikat dan Indonesia. Paspor Amerika Serikat miliknya baru akan berakhir pada 2027.
Karena itulah, Orient dianggap tidak jujur soal status kewarganegaraannya ketika mengajukan permohonan paspor Indonesia dan mendaftar ke KPU Sabu Raijua.
Orient sendiri merupakan kader PDIP dan pencalonannya bersama Thobias diusung oleh PDI Perjuangan (PDIP), Partai Demokrat, dan Partai Gerindra.
