Militer Rusia menggelar serangkaian latihan pertahanan udara dan anti kapal di Laut Hitam. Ini dilakukan untuk merespons kehadiran kapal perang Amerika Serikat (AS) di perairan tersebut.
Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia menyatakan para prajurit mereka melakukan simulasi peluncuran rudal anti-kapal dalam latihan tersebut. Ini menjadi isyarat keseriusan Rusia untuk menghadapi militer AS di wilayah tersebut.
"Ini merupakan bagian dari latihan untuk menghancurkan kapal musuh yang berada di Laut Hitam," demikian pernyataan resmi Distrik Militer Selatan Angkatan Bersenjata Rusia dikutip Newsweek, Rabu (3/11/2021).
Manuver militer Negeri Beruang Merah ini dilakukan hanya sehari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengomentari kehadiran AS di Laut Hitam. Putin mengatakan, pihaknya tidak akan tinggal diam dengan keberadaan tentara AS di dekat wilayah mereka.
"Kapal perang AS memasuki Laut Hitam, kami bisa melihatnya di sistem pertahanan kami. AS juga berencana menyebar rudal jarak menengah di Eropa, yang menjadi bahaya dan ancaman bagi Rusia," kata Putin.
Kantor Berita Rusia, TASS, melaporkan ketegangan juga disampaikan pihak legislatif. Wakil Ketua Dewan Federasi Rusia Konstantin Kosachev bahkan mengatakan, militer Rusia tak akan ragu melakukan aksi keras terhadap AS.
"Saya yakin itu akan dilakukan hanya ketika Amerika Serikat melewati batas dan memprovokasi armada Rusia di wilayah tersebut," kata Kosachev.
Kapal perang AS memasuki Laut Hitam pada akhir bulan lalu, bersama jet tempur F-15E dan pesawat mata-mata anti-kapal selam Angkatan Laut AS P-8A. Pejabat militer AS menyebut mereka melakukan "patroli rutin" untuk menjaga keamanan dan stabilitas di seluruh kawasan.
Artikel Menarik Lainnya:
-
Penyebab Kebakaran Pabrik Korek di Tangerang, Dugaan Awal Dari Penyortiran Korek
-
Presiden Jokowi Usul Jendral Andika Perkasa Sebagai Calon Panglima TNI
-
Sebelum Meninggal, Hanna Kirana Sempat Ngeluh ke Pacar Soal Sakitnya: Aku Udah Gak Kuat