Kasus yang Pernah Dibantu Hillary Brigitta, Anggota DPR yang Minta Ajudan ke TNI

- Jumat, 3 Desember 2021 | 11:55 WIB
Hillary BrigittA. (Instagram/@hillarybrigitta)
Hillary BrigittA. (Instagram/@hillarybrigitta)

Sosok anggota DPR RI periode 2019-2024 Hillary Brigitta Lasut menjadi perbincangan publik karena meminta ajudan dari TNI. Permintaannya itu menuai kritikan dari berbagai pihak.

Hillary dianggap tidak etis karena meminta ajudan dari TNI. Terkait hal tersebut, Hillary mengatakan bahwa ia meminta ajudan demi keamanan dirinya. Sebab, ada satu kasus besar yang ingin ia tangani dan itu mengancam keselamatannya.

"Karena masyarakat terus berdatangan, meminta tolong, saya berjanji pada ayah saya mau minta satu orang untuk pengamanan saya, agar ayah saya lebih tenang. Saya dan tim sudah persiapan untuk mulai mengadvokasi dan membantu masyarakat terkait hal ini, dan rencananya itu akan jadi fokus kami di 2022," kata Hillary di lewat akun Instagram-nya, Kamis (2/12/2021).

Hillary sendiri sering pasang badan jika ada masyarakat Sulawesi Utara (Sulut) yang terlibat masalah atau membutuhkan bantuan hukum. Berikut sederet kasus yang pernah dibantu Hillary.

1. Bantu calon Bintara polisi yang namanya mendadak digantikan orang lain

Sebelumnya, kisah Rafael Malalangi calon Bintara Polri sempat menghebohkan publik. Pasalnya, nama calon bintara yang mendaftar di Polres Minahasa Selatan ini mendadak digantikan oleh orang lain, padahal ia sudah dinyatakan lulus.

Permasalahan yang menimpanya itu pun viral dan sampai ke Hillary Brigitta. Dari situlah Hillary berinisiatif memberikan bantuan agar Rafael mendapat keadlian. Hillary menduga ada permainan orang dalam sehingga nama Rafael menghilang.

Baca juga: Begini Penjelasan Hillary Lasut Soal Permintaan Ajudan dari TNI

Setelah meminta konfirmasi ke Kapolri dan presiden, Rafael yang tadinya dinyatakan gagal lolos seleksi Bintara Polri akhirnya dinyatakan lolos seleksi dan bisa melanjutkan pendidikan Bintara. Usaha yang dilakukan oleh Hillary membuahkan hasil.

Setelah Rafael dinyatakan lolos, Hillary mengatakan bahwa pihak kepolisian akan mengusut masalah kelalaian oknum dan meminta kepolisian pusat memperhatikan Rafael. Masalah tersebut akhirnya terselesaikan berkat sikap tegas Kapolda, kata Hillary.

2. Bantu mengusut kasus kematian ibu hamil

Hillary Brigitta juga ikut bersuara terkait kematian seorang ibu hamil di Minahasa yang terjadi pada Agustus lalu. Kasus ini berawal dari sang ibu yang dalam keadaan hamil 9 bulan mengalami ketuban pecah.

Karena bidan di desanya tidak bisa membantu ibu tersebut untuk lahiran normal, ia pun dialihkan ke Rumah Sakit Umum Hermana Lembean. Karena kondisi RS Hermana sedang penuh, ia kemudian dirujuk ke rumah sakit lain.

Hingga akhirnya, ia dirujuk ke RSUP Prof Dr RD Kandou Malalayang Manado. Sesampainya di sana, ibu tersebut justru dinyatakan positif Covid-19 dan harus menjalani isolasi.

Selama isolasi, petugas kesehatan sempat memeriksa detak jantung bayi dan hasilnya bayi di dalam kandungan tersebut sudah meninggal dunia. Kemudian, setelah bayi tersebut dikeluarkan, pihak keluarga mengatakan bahwa bayi diberikan ke keluarga tanpa prosedur Covid-19.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X