Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letnan Jenderal TNI Suharyanto telah tiba di Bandar Udara Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (5/12/2021). Ia tiba sekitar pukul 08.00 WIB, dan akan langsung bertolak ke lokasi yang terdampak erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan usai tiba di Surabaya, Kepala BNPB Suharyanto langsung bertolak ke Kabupaten Lumajang, melalui jalur darat untuk melihat lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru.
"Setibanya di Surabaya, Kepala BNPB akan langsung bertolak menuju Kabupaten Lumajang melalui jalan darat untuk meninjau lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru," ujar Abdul dalam keterangannya, Minggu (5/12/2021).
Abdul berujar nantinya perjalanan darat dari Surabaya menuju Kabupaten Lumajang akan ditempuh dalam waktu kurang lebih 3 jam.
"Kunjungan Kepala BNPB ini sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo dilakukan guna memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya proses evakuasi korban terdampak dapat berjalan secara optimal, dan kebutuhan dasar pengungsi tersalurkan dan diterima dengan baik," bebernya.
BACA JUGA: Data Sementara, Ini Nama-nama 38 Warga yang Alami Luka Bakar karena Letusan Semeru
Sebelumnya diberitakan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto bertolak ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk mengunjungi lokasi yang terdampak dari erupsi Gunung Semeru, Minggu (5/12/2021).
Menurut Suharyanto, kunjungannya ini adalah sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di mana guna memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya proses evakuasi korban terdampak dapat berjalan secara optimal, dan kebutuhan dasar pengungsi tersalurkan dan diterima dengan baik.
“Kami datang untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat. Dan tentunya kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan untuk dapat terfasilitiasi secara optimal,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang diterima Indozone, Minggu (5/12/2021).