Norwegia belum lama ini membuat aturan baru yang mewajibkan influencer agar memberi label pada setiap foto yang mereka posting di media sosial yang telah diperbaiki atau diedit.
Peraturan terbaru adalah amandemen Undang-Undang Pemasaran Norwegia dan telah dibawa sebagai bagian dari upaya negara untuk menangani standar kecantikan yang tidak realistis.
Undang-undang tersebut diperkenalkan sebagai bagian dari RUU dari Kementerian Anak dan Urusan Keluarga Norwegia. Aturan itu akan memastikan bahwa iklan dan posting media sosial yang telah diedit untuk memanipulasi penampilan fisik seseorang ditandai dengan jelas.
Ketika undang-undang tersebut akan berlaku, setiap influencer yang menghasilkan uang dari posting mereka akan diwajibkan oleh undang-undang untuk memberi label pada foto yang diedit dengan tanda yang dirancang oleh pemerintah.
Baca juga: Kacau! Mahasiswi Ini Kedapatan Berhubungan Seks dengan Pacarnya saat Kelas Online
Undang-undang tersebut disahkan oleh parlemen Norwegia pada 11 Juni dan berlaku untuk semua foto dengan perubahan apapun yang memengaruhi penampilan ukuran tubuh, bentuk, atau kulit seseorang, termasuk bahkan penggunaan filter sederhana.
Amandemen tersebut berbunyi: 'Pengiklan dan orang yang merancang iklan harus lebih jauh memastikan bahwa iklan di mana bentuk tubuh, ukuran atau kulit telah diubah dengan retouching atau manipulasi lainnya, harus ditandai.' Itu disahkan dengan suara mayoritas yang jelas 72-15, tetapi hanya akan berlaku 'sejak Raja memutuskan'.
Undang-undang baru ini juga akan memengaruhi setiap perusahaan yang beriklan di media sosial yang mengubah postingan mereka untuk meningkatkan iklan dan kampanye pemasaran mereka. Ini ditujukan untuk menangani konten yang 'memainkan ketidakamanan sosial, hati nurani yang buruk, harga diri yang rendah atau berkontribusi pada tekanan tubuh.'
