Kenaikan Harga Cabai dan Telur Ternyata karena Gagal Panen Hingga Erupsi Gunung Semeru

- Selasa, 28 Desember 2021 | 14:26 WIB
Pedagang melayani pembeli di Pasar. (Foto: ANTARA/Teguh Prihatna)
Pedagang melayani pembeli di Pasar. (Foto: ANTARA/Teguh Prihatna)

Belakangan ini sejumlah harga jual bahan pokok (bapok) seperti cabai rawit, telur ayam dan minyak goreng melambung tinggi. Satgas Pangan Polri pun sudah turun tangan menyelidiki penyebab melambungnya harga bapok tersebut.

Kepala Satgas Pangan Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Whisnu Hermawan menyebut berdasarkan penelusuran pihaknya, ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga pangan. Salah satu bapok yang mengalami kenaikan harga yakni cabai.

"Jadi kenaikan harga cabai rawit lebih disebabkan gagal panen karena tingginya curah hujan dan erupsi gunung semeru serta berakhirnya masa panen di beberapa sentra produksi ya," kata Brigjen Whisnu kepada wartawan, Selasa (28/12/2021).

Untuk minyak goreng, kenaikan harga terjadi akibat harga kelapa sawit yang naik. Kelapa sawit diketahui menjadi bahan baku pembuatan minyak.

BACA JUGA: Meski Pedas, Ini 3 Manfaat Sambal yang Baik Bagi Kesehatan

Untuk kenaikan harga telur disebabkan oleh peningkatan permintaan. Karena hal itu lah membuat harga telur melonjak.

"Kenaikan tersebut belum dilakukan intervensi oleh pemerintah, karena beberapa bulan lalu harga telur sempat jatuh jauh di bawah HPP. Diharapkan kenaikan harga tersebut ikut memperbaiki atau menutupi kerugian yang telah dialami beberapa bulan sebelumnya," pungkas Whisnu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X