Baru Tahu Usai Digerebek, Bupati Sleman Akui Kecolongan Soal Adanya Pabrik Obat Terlarang

- Selasa, 28 September 2021 | 15:37 WIB
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)
Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo (ANTARA/Victorianus Sat Pranyoto)

Bupati Sleman, Yogyakarta Kustini Sri Purnomo baru mengetahui adanya pabrik obat terlarang di daerahnya setelah terjadinya penggerebekan polisi. Dia mengaku hal itu terjadi karena kecolongan dalam hal pengawasan.

"Kejadian ini bisa dikatakan 'kecolongan' kita bersama dalam mengawasi lingkungan sekitar kita," kata Kustini Sri Purnomo dilansir Antara, Selasa (28/9/2021).

Kustini mengatakan pihaknya telah meminta informasi lebih lanjut usai penggeledahan yang dilakukan oleh Bareskrim Polri tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut dia, warga di sekitar lokasi juga tidak mengetahui persis kegiatan di dalam tempat tersebut. Bahkan pekerja di dalam juga tidak pernah berinteraksi dengan masyarakat.

"Saya sudah kroscek, memang warga tidak ada yang tahu untuk apa, yang mereka tahu hanya ada kendaraan keluar masuk saat malam hari. Jadi tidak banyak warga yang tahu," kata dia.

Untuk itu, Kustini meminta agar pihak RT dan RW meningkatkan pengawasan terhadap lingkungan. Karena dengan kejadian seperti itu, bisa mencoreng nama wilayah dan merugikan masyarakat sendiri.

"Saya minta RT dan RW agar lebih jeli, baik itu yang mau izin sewa, kontrak dan lain sebagainya. Harus benar-benar diawasi. Dan kegiatan ronda malam bisa lebih dimaksimalkan," katanya lagi.

Sebelumnya, Bareskrim Polri berhasil menutup dua pabrik obat terlarang yang salah satunya berada di Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman. Dari penutupan tersebut, ditemukan berbagai jenis butir obat siap edar jenis Hexymer, Trihex, DMP, double L, dan Irgaphan.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X