Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Baziz DKI Jakarta memberikan bantuan sebanyak 250 alat pelindung diri (APD) kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI.
Jakarta dalam menangani wabah virus corona (Covid-19). Bantuan ini diserahkan Ketua Baznas Bazis DKI Jakarta, Lutfi Fathullah secara simbolis kepada Asisten Kesejahteraan Rakyat (Akesra) Pemprov DKI Jakarta, Catur Laswanto di Balai Kota Jakarta, Senin (6/4/2020).
Lutfi mengatakan, bantuan yang diserahkan tersebut merupakan bagian dari kepedulian pihaknya atas wabah Covid-19 di wilayah DKI Jakarta. Sehingga merasa punya tanggungjawab untuk berkontribusi membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah tersebut.
"Alhamdulillah hari ini, kami Baznas Bazis DKI Jakarta ikut berpartisipasi menangani korban Covid-19, menyerahkan 250 set APD lengkap yang kami serahkan untuk Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk para penggali kubur dan pengurus kuburan," kata Lutfi dalam kesempatan tersebut.
Dia menambahkan, selain APD itu, juga diserahkan baju bagian luar APD yang nantinya diperuntukkan kepada petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) yang di DKI Jakarta. Sehingga bisa digunakan dalam bekerja utamanya bersama instansi terkait dalam menangani Covid-19.
"Dan 800 cover-nya saja, bajunya saja untuk mereka dan juga untuk Damkar, serta mereka yang akan mengurusi pemulasaran jenazah," ujarnya.
Sementara itu, Akesra Pemprov DKI Jakarta, Catur Laswanto, menyampaikan pihaknya berterima kasih atas bantuan serta dukungan yang diberikan oleh Baznas Bazis Pemprov DKI Jakarta.
"Saya atas nama Pemprov DKI Jakarta menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada BAZNAS BAZIS DKI Jakarta yang kali ini kembali membantu Provinsi DKI Jakarta dalam rangka upaya penanganan Covid-19 di DKI Jakarta," kata Catur.
Menurut Catur, bantuan ini sangat bermanfaat dan berguna bagi Pemprov DKI Jakarta dalam rangka menangani Covid-19.
Sehingga para petugas yang terlibat dalam penanganan Covid-19 ini bisa aman dengan APD yang mumpuni.
"Ini menjadi sangat penting artinya bagi Pemprov DKI Jakarta, karena mereka, para petugas yang melakukan pemulasaran maupun pemakaman jenazah juga memiliki risiko tinggi untuk tertular. Apalagi kalau kita melihat data korban yang meninggal, itu dari waktu ke waktu menjadi sangat tinggi," ujarnya.
"Oleh karena itu, tentu saja kita harus memastikan bahwa keamanan bagi para petugas pemulasaran dan pemakaman jenazah, betul-betul harus diperhatikan. Sehingga mereka tidak tertular dan mereka aman di dalam melaksanakan tugas-tugasnya," tambahnya.
Artikel Menarik Lainnya:
- Soal Virus Corona, Anies Baswedan Pantau Sejak Januari?
- Anies Baswedan Prioritaskan Rapid Test Corona bagi Tenaga Medis
- Efek Positif Lockdown, Zebra Cross The Beatles di London Akhirnya Bisa Dicat Ulang
