Presiden Jokowi Sebut Mudik Berbeda dengan Pulang Kampung

- Kamis, 23 April 2020 | 09:54 WIB
Presiden Jokowi. (Instagram/@jokowi)
Presiden Jokowi. (Instagram/@jokowi)

Pemerintah akan memberlakukan larangan mudik, mulai 24 April 2020. Kebijakan ini ditetapkan demi mencegah penyebaran COVID-19. Namun, kebijakan ini dinilai terlambat dikeluarkan. Pasalnya, sudah banyak orang yang kembali ke kampung halamannya sejak COVID-19 merebak.

Menanggapi hal tersebut, Presiden Jokowi pun memberikan tanggapannya. Aturan soal pelarangan mudik ini dibahas Jokowi saat berbincang dengan host Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (23/4/2020).

"Hampir satu juta orang mudik, sudah 900 ribu orang mudik dan sudah tersebar ke berbagai daerah. Apakah keputusan itu baru akan dikeluarkan melihat situasi tapi faktanya sudah terjadi  penyebaran orang di daerah," tanya Najwa kepada Jokowi.

Menurut Jokowi, mudik dan pulang kampung itu adalah 2 hal yang berbeda. Mudik adalah pulang kampung saat lebaran, berbeda dengan pulang kampung.

"Kalau itu bukan mudik, itu namanya pulang kampung. Mereka bekerja di Jabodetabek, di sini sudah tidak ada pekerjaan lagi, pulang karena anak istrinya ada di kampung," kata Jokowi menanggapi pertanyaan Najwa Shihab.

Najwa kemudian terlihat bingung dan mempertanyakan apa bedanya mudik dengan pulang kampung.

"Apa bedanya pak pulang kampung dengan mudik?" tany Najwa.

"Mudik itu di hari lebaran, untuk merayakan hari Idul Fitri. Kalau pulang kampung kan kerja di Jakarta anak istrinya di kampung," jawab Jokowi.

Jokowi menilai mereka yang tinggal di rumah sewa dan tak bisa lagi memenuhi kebutuhan hidupnya karena tak bisa bekerja, bahaya jika tidak pulang kampung.

"Mereka di sini tidak bekerja. Lebih berbahaya mana? Di sini di dalam ruangan dihuni 8-9 orang atau pulang ke kampung, tapi di sana sudah disiapkan isolasi dulu oleh desa," kata Jokowi.

Pernyataan Jokowi soal beda mudik dan pulang kampung ini pun viral dan menjadi perbincangan publik.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X