Seorang Guru SD di Papua Positf Corona, Masih Mengajar Saat Gejala Corona Muncul

- Senin, 20 April 2020 | 13:32 WIB
Ilustrasi petugas medis menunjukkan hasil tes darah pasien positif corona. (REUTERS/Dado Ruvic)
Ilustrasi petugas medis menunjukkan hasil tes darah pasien positif corona. (REUTERS/Dado Ruvic)

Seorang guru sekolah dasar (SD) di wilayah Sempan, Timika, Kabupaten Mimika, Papua, dinyatakan terinfeksi virus corona. Kini, Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika tengah melakukan penelusuran kontak terhadap guru tersebut.

"Yang sangat kami khawatirkan sekarang ini guru-guru dan siswa di sekolah itu, sebab berdasarkan informasi yang kami terima ibu guru yang sekarang ini sakit dan menjalani perawatan di salah satu rumah sakit sempat masuk mengajar dan bertemu dengan guru-guru yang lain maupun siswa di sekolahnya," kata Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob, Senin (20/4/2020).

Dilansir dari ANTARA, selain Dinkes, Johannes juga meminta guru dan siswa di sekolah dasar itu, yang meras pernah melakukan kontak dengan guru tersebut bisa memeriksakan diri segera.

-
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob. (ANTARA/Evarianus Supar)

"Tidak perlu malu-malu atau takut untuk memeriksakan diri. Penyakit ini bukan aib. Lebih awal memeriksakan diri jauh lebih bagus agar kita bisa mengetahui kondisi kesehatan kita," ujarnya.

Sementara itu, Petugas penyelidikan epidemiologi dari Dinas Kesehatan Mimika, Kamaluddin mengatakan guru yang terinfeksi virus corona itu tercatat sebagai pasien nomor 014.

Ia diduga terinfeksi virus corona dari suaminya, yang juga positif corona dengan nomor 003 dan sudah meninggal dunia. Kamaluddin menambahkan, saat ini pelacakan terhadap kontak korban tengah dilakukan.

-
Ilustrasi staf medis membawa pasien corona. (ANTARA FOTO/M N Kanwa)

"Pada saat kami lakukan tracing (pelacakan) pasien 014, kami sudah mendata siapa-siapa yang melakukan kontak dengannya, ke mana saja dia bepergian sebelum masuk rumah sakit ," katanya.

"Pasien 014 mengakui saat sudah mulai sakit sempat pergi mengajar, masih sempat ke sekolah untuk bertemu dengan rekan guru dan siswanya," sambungnya.

Terkait dengan ini, petugas Dinkes lalu menghubungi kepala sekolah tempat guru itu mengajar, guna mendata para guru dan siswa yang mungkin melakukan kontak dengan pasien bernomor 014, antara tanggal 10 Maret hingga 19 Maret.

Diketahui sebanyak 31 guru dan 39 siswa sempat melakukan kontak dengan pasien 014.

"Jai total ada 70 orang yang pernah melakukan kontak dengan pasien 014 di sekolah tersebut. Sejauh ini baru 11 guru yang sudah kami tracing, ada juga guru yang tidak mau di-tracing sehingga kami tidak bisa mendatangi rumahnya. Untuk siswa, kami kesulitan mendapatkan nomor kontak mereka. Sejauh ini baru dua siswa yang sudah kami tracing, selebihnya belum," sambungnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X