Lahir dari Media, Dompet Dhuafa Dukung Kebebasan Pers

- Rabu, 26 Februari 2020 | 15:20 WIB
Direktur Utama Dompet Dhuafa, drg Imam Rulyawan MARS. (INDOZONE/Sigit Nugroho)
Direktur Utama Dompet Dhuafa, drg Imam Rulyawan MARS. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

Dompet Dhuafa bekerjasama dengan Republika dan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) menyelenggarakan gelar wicara Diplomatic Forum dengan tema 'Freedom of the Press, A Tribute to BJ Habibie'. Agenda tersebut digelar untuk mengenang kebebasan pers di Indonesia, dimana salah satunya berkat perjuangan dari Presiden Indonesia ke-3, Bahrudin Jusuf Habibie (BJ Habibie).

Direktur Utama Dompet Dhuafa, drg. Imam Rullyawan MARS mengatakan, sebagai lembaga filantropi Islam, kehadiran Dompet Dhuafa tak lepas dari peran media yang terus membantu mengkampanyekan berita tentang kebaikan dan tolong menolong terhadap sesama. 

-
Direktur Utama Dompet Dhuafa, drg Imam Rulyawan MARS. (INDOZONE/Sigit Nugroho)

"Dompet Dhuafa lahir dari media yang saat itu dipelopori oleh media masyarakat langsung. Masyarakat berpartisipasi mengelontorkan dana untuk mendirikan koran Republika. Beliau menginisiasi untuk kemanusiaan. Bahwa dalam mengamanahkan profesi jurnalis, tidak hanya mengatakan atau memberitakan, tapi juga harus berbicara," ujar Imam, seusai agenda Freedom of the Press, A Tribute to BJ Habibie di Gedung RRI Pusat, Jakarta, Rabu (26/2/2020). 

Pada era maju seperti saat ini, kata Imam, peran jurnalis media menjadi sangat penting karena semua informasi yang dibaca oleh masyarakat, lebih banyak bersumber dari media. 

"Kebebasan pers juga bagian dari rangka mengedukasi bagaimana menyosialisasikan nilai-nilai kebaikan melalui media, khususnya membangun semangat filantropi, bukan sekadar bagaimana menghasilkan charity, tapi juga mengandalkan pembangunan berkelanjutan, dan pemberdayaan melalui media. Media lagi-lagi menjadi jembatan untuk Dompet Dhuafa bisa bekerjasama dengan para mitra," kata dia. 

Imam menambahkan, hingga hari ini Dompet Dhuafa terus menggandeng media, mulai dari cetak, hingga online dan digital platform, bahkan juga fintech untuk terus menyosialisasikan kegiatan filantropi yang dilakukan, untuk menjaring lebih banyak lagi pemberi donor. Agar semakin banyak orang yang ditolong dari dana yang dihimpun. 

"Seperti acara hari ini, kebebasan pers adalah membangun kebebasan untuk berbuat kebaikan," tuturnya. 

Adapun terkait dengan BJ Habibie sendiri menurut Imam, adalah sosok yang harus terus dicontoh, baik dalam perkataan maupun perbuatannya. 

"Beliau (BJ Habibie) adalah tokoh yang benar-benar menjadi suri tauladan bagi bangsa ini. Beliau yang membebaskan media, bahkan beliau juga rela dikritik oleh media yang beliau sendiri besarkan, jadi luar biasa," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB

Fotokopi KTP Tidak Berlaku Lagi, Ini Penggantinya

Sabtu, 16 Maret 2024 | 18:05 WIB
X