Kecelakaan Meningkat, Institusi Keselamatan di Indonesia Tak Bertaji?

- Minggu, 1 Desember 2019 | 17:06 WIB
Ilustrasi kecelakaan. (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Ilustrasi kecelakaan. (Antara Foto/Kornelis Kaha)

Peneliti Bidang Transportasi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata, Semarang, Jawa Tengah Djoko Setijowarno menilai, angka kecelakaan yang tinggi di Indonesia, salah satunya disebabkan kurang bertajinya institusi keselamatan transportasi di Indonesia.

Dicontohkan olehnya, Direktorat Keselamatan Jalan yang sebelumnya sudah terbentuk di Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, belakangan malah dihapuskan.

"Sangat disayangkan, institusi yang sangat prinsip urus peningkatan manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan malah dikesampingkan," ujar Djoko kepada Indozone, Minggu (1/12). 

Djoko yang juga Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat itu mengatakan, Direktorat Keselamatan Jalan pernah menjadi salah satu direktorat di Kementerian Perhubungan. Namun, penataan organisasi kemudian menyebabkan hilangnya direktorat tersebut. Padahal urusan penanganan manajemen keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan masih banyak yang harus dikerjakan dan dituntaskan. 

"Dengan meningkatnya angka kecelakaan dan tingkat fatalitas secara keseluruhan, sudah seharusnya Direktorat Keselamatan Jalan dibentuk lagi," terang Djoko. 

Selain itu, Djoko juga menilai, tingginya angka kecelakaan di Indonesia, salah satunya disebabkan produksi sepeda motor di Indonesia saat ini kurang mempertimbangkan aspek perilaku berkendara masyarakat Indonesia. Menurutnya, kapasitas silinder sepeda motor yang dibuat di atas 100 cc telah menambah kencang laju sepeda motor dan berdampak pada angka kecelakaan yang meningkat pesat. Celakanya, yang menjadi korban rerata masih di usia produktif (15  - 45 tahun). 

"Jadi, publik dapat mudah dan murah mendapatkan sepeda motor. Sementara layanan angkutan umum kian memburuk. Parahnya lagi, institusi yang mengurus keselamatan transportasi kurang bertaji, karena statusnya," tandasnya.

Sebagai informasi saja, dari data Kepolisian terungkap fakta bahwa kecelakaan yang melibatkan sepeda motor angkanya diatas 70 persen dari total jumlah kecelakaan yang terjadi. Demikian pula korbannya, terbanyak adalah dari pengguna sepeda motor. 

"Tingginya angka kecelakaan di jalan raya perlu penanganan khusus, terutama institusi yang ditugaskan menangani persoalan keselamatan jalan.  Pasalnya setiap minggu kejadian itu pasti terjadi di ruas yang sama pula," tuturnya.

Indonesia sendiri saat ini berada pada urutan ketiga jumlah pengguna kendaraan bermotor terbanyak di dunia setelah Amerika Serikat dan China. Jumlah kendaraan bermotor di Indonesia kini mencapai 107.226.572 unit dan terus bertambah. Dari jumlah itu, sebanyak 80 persennya adalah sepeda motor. Secara nasional, kerugian akibat kecelakaan lalu lintas jalan diperkirakan mencapai 2,9 – 3,1 persen dari total PDB Indonesia.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X