Startup Diharapkan Lebih Menyerap Tenaga Ahli asal Indonesia

- Jumat, 29 November 2019 | 06:37 WIB
Ilustrasi Stratup (https://vortexbladeless.com)
Ilustrasi Stratup (https://vortexbladeless.com)

Pengamat Ekonomi Institut Development for Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengkritik sejumlah startup yang ada di Indonesia. 

Dia menyoroti beberapa perusahaan startup di Indonesia yang sudah mencapai level unicorn. Pasalnya, mereka dianggap tak banyak menyerap tenaga kerja ahli dari Indonesia dengan high skill labor

"Yang kita kritik ini dengan startup booming. Unicorn booming harusnya lebih banyak tenaga kerja ahli dengan high skill labor berasal dari Indonesia," cetus Bhima di Jakarta, Kamis (28/11). 

Harapannya, akan lebih banyak tenaga ahli dalam startup yang berasal dari kampus-kampus di Indonesia. 

"Tenaga kerja asli Indonesia yang bisa menguasai data analis artificial intelligence dan multiple program developer," tuturnya. 

Sementara yang terjadi sekarang, katanya, justru startup menyerap orang Indonesia dengan low skill labor.

"Semacam driver ojol (ojek online) dan lainnya," imbuhnya.

Sebelumnya, Bhima berharap pemerintah bisa mendorong pertumbuhan bisnis startup di Indonesia dengan memberikan insentif. 

Selain itu, pemerintah juga diharapkan bisa membina perusahaan startup di Indonesia, khususnya lokal. Agar startup nasional tak kalah bersaing dengan yang dimiliki negara lain.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X