TNI dan Anggota Pramuka Temukan Benda Besar dan Keras di Perbatasan

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 19:34 WIB
Mortir Kaliber 81 mm dengan panjang 35 Cm dan berdiameter 10 Cm di temukan di wilayah Kabupaten Sambas, Kalbar perbatasan Indonesia-Malaysia. (Puspen Kodam XII Tanjungpura)
Mortir Kaliber 81 mm dengan panjang 35 Cm dan berdiameter 10 Cm di temukan di wilayah Kabupaten Sambas, Kalbar perbatasan Indonesia-Malaysia. (Puspen Kodam XII Tanjungpura)

Satuan tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia dari Batalion Mekanis 643/Wanara Sakti menemukan sebuah benda besar dan keras saat kegiatan tapak tilas patok perbatasan Indonesia-Malaysia di Desa Aruk, Kecamatan Sajingan, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat.

Benda besar dan keras itu merupakan sebuah Mortir Kaliber 81 mm. Diduga mortir sepanjang 35 Cm itu amunisi bekas konfrontasi Indonesia-Malaysia di Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, pada dasawarsa 60-an.

-
Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia dari Batalion Mekanis 643/Wanara Sakti melakukan evakuasi Mortir Kaliber 81 MM. (Puspen Kodam XII Tanjungpura)

Kepala Penerangan Kodam XII/Tanjungpura, Kolonel Infantri Aulia Dalimunthe menjelaskan mortir tersebut sudah diamankan ke Pos Gabma Sajingan guna mencegah hal yang tidak diinginkan meski mortir era perang dunia kedua itu sudah tidak aktif. 

"Mortir sudah dibawa ke Pos Gabma Sajingan untuk diidentifikasi dan diisolasi karena masih dapat meledak sewaktu-waktu," ujarnya kepada wartawan, Jumat (25/10).

Penemuan mortir 81 mm dengan diameter 10 Cm ini bermula saat anggota Pos Gabma Sajingan yang dipimpin Sersan Dua Liansyah bersama anggota Pramuka meninjau daerah pinggiran Indonesia-Malaysia untuk kegiatan napak tilas patok perbatasan.

-
Mortir Kaliber 81 mm sisa konfrontasi Indonesia-Malaysia tahun 1960-an.(Puspen Kodam XII Tanjungpura)

Saat perjalanan menuju lokasi, di sekitar patok batas negara D188 rombongan menemukan mortir tersebut dalam kondisi sudah berkarat karena lama tertimbun tanah.

Aulia menjelaskan penemuan amunisi sisa-sisa konfrontasi Indonesia-Malaysia era 1960-an bukan pertama kali. Sebelumnya Satgas pengamaanan perbatasan juga menemukan amunisi Meriam Kaliber 140 mm di Kecamatan Entikong, Juni 2019 lalu. Banyaknya sisa amunisi yang ditemukan di daerah perbatasan lantaran lokasi tersebut dulunya salah satu titik kontak senjata.

"Benda berbahaya ini, kedua kalinya ditemukan Satgas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Malaysia Markas Besar TNI dari Batalion Mekanis 643/Wanara Sakti," ujarnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X