Atasi Mahalnya Harga Obat, Menkes Gandeng BPOM

- Selasa, 5 November 2019 | 13:30 WIB
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. (Antara/Wahyu Putro)
Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto. (Antara/Wahyu Putro)

Saat ini harga obat yang melambung tinggi, menjadi perhatian khusus bagi Presiden Joko Widodo. Permasalahan tersebut merupakan pekerjaan rumah bagi Menteri Kesehatan RI, Terawan Agus Putranto.

Menteri Kesehatan Terawan mengatakan, harga obat di pasaran akan menjadi murah apabila memerhatikan sejumlah aspek. Yaitu adanya persaingan antara produsen obat, kemudahan regulasi, serta daya beli masyarakat yang tinggi.

“Masalah regulasi, yang penting tidak boleh salah, karena kalau salah akan berdampak ke depannya,” kata Terawan.

Ia melanjutkan, pertemuan ini didasarkan atas amanat Presiden Joko Widodo untuk mengatasi harga obat yang tinggi.

“Harga obat yang tinggi berarti ada sesuatu yang harus ditindaklanjuti,” kata Terawan dalam keterangan resmi, Selasa (5/10).

Terawan menilai, dalam hal ini BPOM memegang peran penting dalam regulasi pengawasan dan perlu penguatan dari Kemenkes. 

“Saya harus bisa membantu baik dari regulasi atau anggaran,” ucap Terawan.

Kepala BPOM Penny K. Lukito mengatakan, BPOM sediri telah mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari APBD Non Fisik. 

“Kita dapat anggaran DAK dari APBD Non Fisik untuk Pengawasan Obat dan Makanan, ini tahun pertama,” ucap Penny.

Dalam pertemuan dengan Kepala BPOM itu, Menkes Terawan juga membahas tugas dan fungsi BPOM. Terawan mengapresiasi bahwa sistem di BPOM sudah berbasis elektronik. 

“Sudah bagus, sudah terelektronik. Data sudah transparan,” kata Terawan.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X