Salah Langkah, Jokowi Bisa Ditinggal Partai Koalisi

- Kamis, 31 Oktober 2019 | 16:00 WIB
Presiden Joko Widodo (tengah) saat berbincang dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10). (Antara/Puspa Perwitasari)
Presiden Joko Widodo (tengah) saat berbincang dengan sejumlah menteri di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (31/10). (Antara/Puspa Perwitasari)

Tren partai politik yang keluar dari koalisi pemerintah bisa membuat oposisi akan semakin kuat. Hal ini bisa terjadi jika Presiden Joko Widodo terus mengeluarkan kebijakan tidak populis.

Jika Jokowi melakukan itu, bukan tak mungkin membuat partai pendukung justru beralih menjadi oposisi, demikian yang disampaikan pengamat politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad. 

"Apa lagi jika dalam perjalanan 4 tahun ke depan Presiden Jokowi terus mengambil kebijakan-kebijakan tidak populis yang dianggap membebani kehidupan masyarakat ataupun kebijakan-kebijakannya tidak dapat dirasakan manfaatnya secara langsung oleh masyarakat," katanya saat dihubungi Indozone, Kamis (31/10). 

Menurutnya, tren ini akan semakin terasa mendekati 2024. Ketika target dan kepentingan politik tidak terpenuhi, tren semacam ini jelas terbuka

"Jika kondisi tersebut diiringi dengan meningkatnya tingkat ketidakpuasaan pada kinerja pemerintahan Jokowi dan disertai dengan menguatnya gelombang protes ke pemerintahan Jokowi, tren tersebut bisa makin meningkat," ujar Nyarwi.

Nyarwi menilai, blok oposisi di luar pemerintah sebenarnya penting untuk menjaga sustainabilitas demokrasi negara. Bisa jadi Nasdem melakukan langkah untuk mewujudkan hal tersebut. (MA)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X