Raker Perdana, Kemenag Diberondong Soal Cadar dan Celana Cingkrang

- Kamis, 7 November 2019 | 13:12 WIB
Rapat kerja pertama bersama Menteri Agama Fachrul Razi, di Gedung DPR Jakarta. (Indozone/Mula Akmal)
Rapat kerja pertama bersama Menteri Agama Fachrul Razi, di Gedung DPR Jakarta. (Indozone/Mula Akmal)

Komisi VIII DPR menggelar rapat kerja pertama bersama Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi dengan agenda pembahasan evaluasi program dan anggaran tahun 2019, rencana program tahun 2020, juga isu aktual terkait larangan cadar dan celana cingkrang, Kamis (7/11).

Fachrul Razi diberondong pertanyaan oleh anggota Komisi VIII DPR terkait pernyataan larangan memakai cadar dan celana cingkrang bagi Aparatur Sipil Negara (ASN).

Awal membuka rapat, Ketua Komisi VIII dari Fraksi PAN Yandri Susanto langsung meminta Menag mengonfirmasi atas pernyataan larangan penggunaan cadar dan celana cingkrang di instansi pemerintah.

"Beberapa pernyataan pak menteri yang saya kira penting untuk konfirmasi langsung di forum terhormat ini. Pak menteri menyatakan bahwa cadar dan celana cingkrang perlu diatur sedemikian rupa terutama di ASN. Seolah-olah tangkapan kami pak menteri mohon maaf kalau kami keliru, bahwa dalam agenda deradikalisasi di Kemenag, seolah-olah cara berpikir orang itu ada garis lurus dengan cara berpakaian pak, nah itu menjadi pro kontra yang sangat tinggi," ucapnya di Gedung DPR Jakarta.

Menurut Yandri, Fachrul terlalu dini dan menyederhanakan masalah bila mengaitkan cara berpakaian dengan perilaku seseorang, apalagi dengan perilaku radikal. Ia pun meminta Purnawirawan TNI itu untuk hati-hati dalam melontarkan pernyataan. 

"Karena itu penting kita menyelesaikan persoalan pro kontra ini. Sehingga, energi yang besar kita pindahkan pada hal-hal konstruktif dan produktif. Pak menteri harus hati-hati karena menghakimi orang terlalu dini pun juga menjadi soal serius. Bagaimana orang baik-baik atau yang tidak masalah selama ini merasa tersinggung ketika pak menteri sampaikan celana cingkrang bermasalah, cadar bemasalah," jelasnya.

Yandri pun mengatakan beberapa aksi teror yang terjadi di Indonesia, terbukti tidak ada pelaku yang mengenakan cadar dan celana cingkrang.

"Kalau kita liat bom Thamrin itu pakai blue jeans, pak. Di New Zealand yang menembaki masjid itu pakaian milenial. Kelompok kriminal bersenjata di Papua itu bukan celana cingkrang yang membunuh tentara dan sipil," jelasnya. (MA)

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X