Lulus S2 IPB, Putri Jokowi Raih Predikat Cum Laude

- Rabu, 25 September 2019 | 16:15 WIB
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kiri) bersama suaminya Bobby Nasution (kanan) dan Rektor IPB Arif Satria (tengah) usai wisuda di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/9). (Antara/Arif Firmansyah)
Putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu (kiri) bersama suaminya Bobby Nasution (kanan) dan Rektor IPB Arif Satria (tengah) usai wisuda di Graha Widya Wisuda (GWW) Kampus IPB Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/9). (Antara/Arif Firmansyah)

Putri kedua Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu memperoleh predikat dengan pujian atau cum laude, pada acara wisuda di Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB), Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (25/9).

Wanita yang akrab disapa Ayang tersebut meraih nilai memuaskan, yakni Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,90, dengan penyelesaian studi tepat waktu, yakni selama 23 bulan.

Dosen Pembiming Kahiyang di Sekolah Bisnis IPB, Dr Arief Daryanto mengatakan, selama proses pembimbingan thesis, Kahiyang termasuk mahasiswa yang tidak terlalu merepotkan.

"Ia memilih topik yang sangat relevan dengan portfolio program studinya," kata Arief.

Lebih lanjut Arief menjelaskan, thesis yang disusun oleh Kahiyang mengenai analisis daya saing salah satu Perusahaan Terbatas Perkebunan Nusantara (PTPN), yang bergerak dalam bisnis tebu dan gula di Jawa Timur.

Arief mengaku terkesan atas keseriusan Kahiyang selama perkuliahan. Menurutnya, istri dari Bobby Nasution itu selalu menyelesaikan tugas-tugasnya tepat waktu dengan kualitas yang baik.

"Ia sosok mahasiswa yang memiliki kreatifitas dan komitmen tinggi. Kahiyang juga mudah bersosialisasi dengan berbagai pihak selama menempuh program pendidikan S2-nya," ungkap Arief.

Menurut Arief, sebagai anak Presiden, Kahiyang tidak mau diistimewakan. Ia ingin tampil bersahaja seperti mahasiswa-mahasiswa lain di kampusnya.

Ia berpesan kepada Kahiyang agar terus belajar dan berpegang pada prinsip pendidikan sepanjang hayat. Karena menurutnya pendidikan sepanjang hayat menjadi semakin penting kebutuhannya pada saat ini.

"Karena manusia terus menerus harus dapat menyesuaikan diri supaya dapat tetap bersaing dan memiliki daya resiliensi yang tinggi di tengah lingkungan masyarakat yang selalu berubah," kata Arief.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X