Profil Suprajarto Yang Menolak Jadi Dirut BTN

- Jumat, 30 Agustus 2019 | 13:50 WIB
Suprajarto. (Bank Rakyat Indonesia)
Suprajarto. (Bank Rakyat Indonesia)

Suprajarto menolak keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang mengangkat dirinya sebagai Direktur Utama BTN, yang digelar Kamis (29/8). 

Sebelum keputusan RUPSLB BTN, Suprajarto menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI). Ia menjabat sebagai pimpan bank dengan aset terbesar itu, selama 2 tahunan.

Ia memiliki karir di dunia perbankan. Dua bank BUMN yaitu BNI dan BRI pernah dia pegang sampai pada puncuk pimpinan tertinggi. 

Suprajarto merupakan lulusan S1 Ekonomi di Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Yogyakarta (1982). Dan melanjutkan S2 Manajemen Pemasaran (2001) di Universitas Padjajaran, S3 di kampus yang sama, jurusan Manajemen Bisnis (2014).

Sebelum jadi Direktur Utama BRI, Ia pernah menjabat sebagai Direktur Bidang Jaringan dan Layanan di PT Bank Rakyat Indonesia pada 2007-2015. 

Kala itu, dibawah kepemimpinan Sofyan Basir berhasil ia mewujudkan mimpi BRI untuk memiliki satelit sendiri. BRI bahkan menjadi bank pertama di dunia yang memiliki satelit dan kini tengah berencana memiliki satelit yang kedua.

Pada 2015, ia pernah ditugaskan menjadi Wakil Direktur Utama di PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Siapa sangka, dua tahun menjabat ternyata Suprajarto diminta lagi kembali ke BRI. 

Saat itu, masa jabatan Asmawi Syam sebagai Direktur Utama BRI telah habis karena memasuki masa pensiun. Suprajarto kemudian diangkat sebagai Direktur Utama BRI pada Maret 2017.

Suprajarto mengklaim sudah melakukan beberapa transformasi di BRI, yang terdiri atas lima pilar. Kelimanya yakni mendorong segmen mikro, retail, konsumer, korporasi, dan anak usaha. 

Segmen mikro merupakan core business BRI. Tahun 2022, porsi mikro dan usaha kecil menengah (UKM) mencapai 80 persen, sisanya 20 persen di korporasi.

"Sebagai seorang manusia yang diberikan amanah di mana pun, pertama yang dilakukan adalah kita harus memberikan target untuk diri kita sendiri, target yang tidak mungkin tercapai, jangan standar. Kalau standar, biar pun tercapai, bagi saya tidak ada tantangan," katanya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X