Presiden Joko Widodo sudah buka-bukaan soal menteri yang mengisi susunan kabinetnya untuk periode 2019-2024. Salah satunya soal komposisi menteri perempuan.
Menurut Jokowi, kuota untuk menteri dari kalangan perempuan bisa sama dengan komposisi kabinet kerja sekarang.
"Menteri perempuan jumlahnya bisa sama dengan sekarang," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (14/8/2019).
Dalam Kabinet Kerja, menteri dari kalangan perempuan berjumlah delapan orang. Mereka berasal dari kalangan profesional dan partai.
Untuk kalangan profesional, ada Susi Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan, Retno L Marsudi, Menteri Luar Negeri, Sri Mulyani, Menteri Keuangan, Rini Soemarno, Menteri BUMN, Yohana Susana Yembise, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Nila Moeloek, Menteri Kesehatan.
Sedangkan dari kalangan partai ada, Puan Maharani, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PDIP), Siti Nurbaya Bakar, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (Partai Nasdem).
Menakar Menteri Perempuan yang bertahan
Jika dilihat dari kinerja dan skema politik ada peluang dari delapan menteri ini dipilih kembali.
Seperti Susi Pudjiastuti dengan kebijakan penenggelaman kapal. Retno L Marsudi merupakan menteri luar negeri pertama dari kaum hawa, Ia terus mengawal kebijakan pemerintah untuk memerdekan Palestina di Forum Internasional.
Kemudian Yohana Susana Yembise merupakan tokoh perwakilan masyarakat Indonesia Timur serta Sri Mulyani yang dipanggil kembali oleh Jokowi ke Indonesia untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan, padahal saat itu posisi Sri menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Untuk Siti Nurbaya Bakar dan Puan Maharani kemungkinan akan bergeser. Hal ini dikarenakan perubahan situasi politik. Puan, digadang-gadang oleh PDIP untuk menjadi ketua DPR. Sementara Siti akan dialihkan dengan orang baru.
