Puluhan generasi muda kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) diketahui sudah dikirim ke Suriah. Para generasi muda yang dikirim ternyata tidak sembarang orang.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono menyebut ada pemilihan perekrutan generasi muda di JI. Mereka memilih santri di pondok pesantren yang terefiliasi dengan JI namun santri tersebut harus pintar.
"Kenapa yang masuk sasana pelatihan yang 10 besar diambil di sana antara 1-10 rangkingnya di pondok pesantren yang terafiliasi dengan JI. Menurut tersangka Para Wijayanto bahwa dengan mengambil anak-anak yang punya kecerdasan dan keahlian dan kepintaran menonjol minimal dia punya keahlian bahasa Arab itu pertama yang dia manfaatkan," kata Argo dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Senin (4/1/2021)
Baca Juga: Polri Beberkan Peran Para Wijayanto di Kelompok Teroris JI
"Kemudian memiliki akhlak yang bagus juga emosionalnya stabil, bentuk badan bagus dan sehat jasmani dan rohani. Ini beberapa pertimbangan yang dia lakukan untuk merekrut dari pada kader-kader JI," sambung Argo.
Setelah direkrut, mereka dilatih ditempat yang ditentukan oleh JI. Setelahnya ada sejumlah generasi muda pilihan yang diterbangkan ke Suriah untuk kembali mendapat pelatihan disana.
Argo menyebut generasi muda yang dikirim ke Suriah mempunyai kemampuan khusus. Bahkan disebutnya mereka memiliki paket khusus.
"Kader muda JI yang dikirim ke Suriah istilahnya kelompok itu yang 10 sampe 12 orang mempunyai paket lengkap. Kami tanyaka apa yang dimaksut paket lengkap? Paket lengkap itu mempunyai kemampuan dasar yang dimiliki misalnya bela diri kemudian ahli IT, punya keahlian medis, ahli bahasa dan ahli manajemen digunakan apa di sana berkaitan dengan pengurusan logistik," pungkas Argo.
