Komitmen Pemangkasan Produksi Tak Jelas, Harga Minyak Kembali Melemah

- Jumat, 5 Juni 2020 | 10:12 WIB
Ilustrasi harga minyak dunia(REUTERS/Lucas Jackson)
Ilustrasi harga minyak dunia(REUTERS/Lucas Jackson)

Harga minyak melemah, Jumat (5/6/2020) pagi, disebabkan pasar yang cemas menunggu apakah produsen utama akan menjalankan komitmen untuk memperpanjang rekor pengurangan produksi guna mendukung harga minyak.

Harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, turun 8 sen, atau 0,2%, menjadi US$39,91 per barel pada pukul 08.06 WIB, dan minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan Amerika Serikat, berkurang 15 sen, atau 0,4% menjadi US$37,26 per barel, demikian laporan Reuters, di Seoul, Jumat (5/6/2020).

Namun, kedua tolok ukur berada di jalur untuk mencatatkan kenaikan mingguan ke-enam di belakang penurunan produksi dan tanda-tanda peningkatan permintaan bahan bakar ketika banyak negara mulai melonggarkan pembatasan guna mencegah penyebaran virus corona.

WTI melesat hampir 5%, sedangkan Brent melambung sekitar 13%. OPEC + sendiri rencananya akan bertemu pada Sabtu, untuk membahas perpanjangan pemangkasan produksi, dilaporkan saluran Ennahar TV Aljazair, Jumat, mengutip sumber OPEC. 

Tiga narasumber OPEC + mengatakan, sebelumnya konferensi video tingkat menteri dapat digelar pekan ini, jika Irak dan lainnya setuju untuk meningkatkan kepatuhan mereka terhadap pengurangan pasokan yang ada.

-
Ilustrasi kilang minyak. (Foto: Unsplash/Patrick Hendry)

Sebelumnya, organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutu yang dipimpin Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC +, diperkirakan bertemu pada 4 Juni untuk membahas perpanjangan pemangkasan produksi, tetapi pertemuan itu ditunda di tengah pembicaraan mengenai kepatuhan yang buruk oleh beberapa produsen.

"Kelompok minyak itu sedang berjuang untuk menemukan konsensus seputar perpanjangan pemotongan produksi yang dalam," kata ANZ Research dalam sebuah catatan.

"Ketakutan yang berkembang adalah tak hanya kesepakatan untuk memperpanjang pemotongan yang dalam tidak tercapai, tetapi produsen bahkan dapat melonggarkan kepatuhan mereka saat ini. Ini pada akhirnya akan mendorong peningkatan output dalam beberapa pekan mendatang," sambungnya. 

Arab Saudi dan Rusia, dua produsen minyak terbesar dunia, ingin memperpanjang pengurangan produksi 9,7 juta barel per hari menjadi Juli.

Jika OPEC + gagal untuk menyetujui pemangkasan output saat ini, itu berarti pembatasan dapat dikurangi kembali menjadi pemotongan 7,7 juta barel per hari dari Juli hingga Desember seperti yang disepakati sebelumnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X