Rocky Gerung: MK Itu Otaknya Di Istana, Kakinya Dirantai di Senayan

- Sabtu, 6 Juni 2020 | 11:59 WIB
Rocky Gerung. (Instagram/@rocky.gerung)
Rocky Gerung. (Instagram/@rocky.gerung)

Rocky Gerung kembali membuat pernyataan yang menghebohkan. Pengamat Politik dari Universitas Indonesia ini menilai Mahkamah Konstitusi (MK) seperti sudah terpengaruh oleh kepentingan kelompok tertentu.

Rocky Gerung mengatakan, dari hasil UU Pemilu 7/2017 yang digugat beberapa elemen masyarakat pada tahun 2018 seolah memberi petunjuk bahwa ada "kekuatan besar" di balik MK. Hal ini menurutnya membuat MK sering menghasilkan keputusan yang bersifat politis.

Hal ini disampaikan oleh Rocky Gerung saat mengisi diskusi bertajuk "Ambang Batas Pilpres dan Ancaman Demokrasi", pada Jumat (5/6/2020).

"MK itu otaknya di Istana diatur di sana, kakinya dirantai di Senayan atau DPR, cuma tangannya aja dia itu yang bebas, bebas transaksi dan lain-lain," ujar Rocky Gerung.

-
Rocky Gerung (Twitter/@rockygerung)

Rocky Gerung menilai ambang batas di dalam sistem parlementer tak diperlukan. Menurutnya, ambang batas tersebut justru akan membatasi partisipasi masyarakat dalam berdemokrasi.

"Gak boleh ada threshold dalam sistem presidensial. Ikut kami mengujikan UU Pemilu soal threshold. Ini adalah gerakan yang mengharuskan karena ada masalah demokrasi yang terjadi sekarang ini," ujarnya lagi.

Rocky Gerung juga menyebut ada 'bandar' di balik gerakan tersebut yang diantaranya merupakan oknum pengusaha pom bensin dan perkebunan.

"Bandar menengah misalnya oknum pengusaha pom bensin dan perkebunan, dan bandar papan atas ya tak perlu saya sebutkan di sini," kata Rocky Gerung.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X