Buntut Ucapan Soal Terorisme, Natalius Pigai Minta Jokowi Tegur Mahfud MD, 'Ini Aneh'

- Senin, 29 Maret 2021 | 15:48 WIB
Kolase foto Natalius Pigai dan Mahfud MD (YouTube/Instagram)
Kolase foto Natalius Pigai dan Mahfud MD (YouTube/Instagram)

Aktivis HAM asal Papua Natalius Pigai meminta Presiden Joko Widodo menegur Menko Polhukam Mahfud MD buntut ucapannya yang tidak konsisten soal terorisme.

Melalui akun Twitter @NataliusPigai2, Senin (29/3/2021), Pigai mengaku merasa aneh dengan sikap Mahfud. 

"Presiden Harus Tegur Menkopolhukam Gelar Prof Dr ni, hanya dalam 7 hari berubah. 'Jika semua agama ada Teroris maka pelaku BOM di Makasar itu dari Agama apa Pak Mahfud?'. Tapi sekarang bilang tidak ada kaitan dengan agama, ini Aneh. (Natalius Pigai, Korban Teroris)," tulis Pigai.

Pigai sebelumnya menyoroti pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD beberapa hari sebelum aksi bom bunuh diri terjadi di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Seperti diketahui, Mahfud sempat menyebut bahwa terorisme bukan hanya menjangkiti oknum penganut Agama Islam. Namun juga oknum-oknum penganut agama lainnya. Pernyataan ini disampaikan Mahfud saat berada di Kodam V/Brawijaya, Surabaya, Jawa Timur, pada Rabu (17/3/2021).

"Beberapa hari setelah Menkopolhukam bikin definisi sendiri tentang Terorisme, tanggal 28 ada BOM bunuh diri di Gereja Katedral Makassar?.  Apakah Menteri sudah baca ancaman atau definisi lepas alias abal2? Jika sdh baca ancaman kenapa tidak diantisipasi?" tulisnya, Minggu (28/3/2021).

Sebelumnya, Pigai mengatakan bahwa negara mesti memberikan rasa aman kepada rakyatnya.

Dia juga meminta Polri agar segera mengumumkan pelaku. Pigai pun memberi beberapa masukan kepada aparat dalam mencari petunjuk guna mengusut tuntas aksi teror tersebut.

"Negara harus beri rasa aman kepada Rakyat. Petunjuk untuk Polri pelaku bisa saja dari: 1). JAD afiliasi ISIS. 2) MIT afiliasi ke JAD dipimpin Ali Kalora. 3). JI baru (Neo JI). 4).Orang2 yang diperlukan tidak adil. 5). mungkin juga Rekayasa. DVI Polri harus umumkan pelaku," tulisnya.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono mengatakan, dua pelaku bom bunuh diri di gerbang masuk Gereja Katedral Makassar adalah pasangan suami istri.

Mereka baru saja menikah sejak enam bulan lalu.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X