Tertimbun Longsor, 2 Warga Nganjuk Ditemukan Meninggal Dunia

- Senin, 15 Februari 2021 | 09:30 WIB
FOTO ARSIP - Pencarian terakhir korban longsor Nganjuk, operator ekskavator melakukan pencarian korban di area longsor Desa Kepel, Nganjuk, Jawa Timur.  (ANTARA/Prasetia Fauzan)
FOTO ARSIP - Pencarian terakhir korban longsor Nganjuk, operator ekskavator melakukan pencarian korban di area longsor Desa Kepel, Nganjuk, Jawa Timur. (ANTARA/Prasetia Fauzan)

Dua warga yang menjadi korban tanah longsor di Desa Ngetos, Kabupaten Nganjuk, Provinsi Jawa Timur, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia, pada Minggu (14/2/2021) malam.

"Korban semalam itu yang ditemukan ada empat, dua orang masih hidup dan dua orang meninggal dunia tertimbun tanah longsor," ungkap Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Kabupaten Nganjuk Aris Trio Effendi dikutip Antara, Senin (15/2/2021).

Munurut dia, jumlah warga yang dilaporkan hilang saat musibah tanah longsor pada Minggu malam terus dalam pendataan. Jika sebelumnya dilaporkan ada 23 orang, Tagana Nganjuk justru mendapatkan laporan 20 orang. Namun, data ini terus diperbarui.

Baca Juga: Dipolisikan, Dino Patti Djalal Beberkan Fakta Peran Fredy dalam Sindikat Mafia Tanah

Aris menjelaskan, merujuk data 20 orang tersebut dan berhasil ditemukan empat orang, saat ini petugas masih mencari sebanyak 16 orang warga hilang. Petugas mencari dengan mendatangkan alat berat.

"Saat ini alat berat sudah mulai perjalanan ke lokasi. 16 orang masih belum ketemu," tegasnya.

Ditambahkan Aris, di lokasi itu sebenarnya sudah terjadi patahan dari sisa tanah longsor tahun-tahun sebelumnya. Lokasi itu ada di areal perbukitan dan banyak rumah penduduk.

Kemudian, hujan deras yang melanda Kabupaten Nganjuk mulai Minggu siang hingga malam menyebabkan banjir besar di areal wilayah kota serta tanah longsor di Desa/Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk tersebut.

Akibat tanah longsor itu, dilaporkan ada sekitar 13 unit rumah warga rusak terkena tanah longsor. Kerusakannya ada yang cukup parah, termasuk hanya tinggal setengah rumah yang kondisinya masih bagus.

Sedangkan, untuk jumlah warga yang mengungsi, dia mengatakan, jumlahnya masih dalam pendataan. Saat ini terdata 160 orang mengungsi karena rumah mereka rusak akibat tanah longsor. Sementara untuk yang dirawat petugas medis ada sekitar 14 orang.

"Hingga kini, petugas masih mencari korban yang diduga tertimbun tanah longsor itu. Selain dari Tagan Nganjuk, juga dari TNI, serta para relawan lainnya," pungkas Aris.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X