Juru Bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman takut bicara seputar pulang kampungnya Rizieq Shihab ke Indonesia. Ia menyarankan Deddy Corbuzier bertanya ke Menko Polhukam Mahfud MD saat ditanya perihal itu.
"Ah, saya, sebenarnya lebih baik Bung Deddy menanyakannya langsung ke Pak Mahfud MD. Karena beliau Menko Polhukam," katanya saat jadi tamu di acara podcast Deddy Corbuzier, 11 November 2020.
Dalam wawancara itu, Fadjroel dan Deddy banyak membahas soal UU ITE yang banyak membuat orang ditangkap polisi.
Karena mendapat jawaban yang tidak memuaskan, Deddy pun menyinggung jabatan Fadjroel.
"Tapi kan Anda juru bicara presiden?" tanya Deddy.
Saat ditanya seperti itu, Fadjroel mengaku bahwa sudah ada pembagian tugas dari Presiden Jokowi dalam hal menjawab pertanyaan publik. Ia mengaku bahwa tidak semua hal harus ia yang menjawab.
"Saya 1x24 jam mendampingi presiden. Kapanpun, presiden di manapun, beliau bisa menelepon saya. Apakah saya harus menyampaikan sesuatu atau tidak menyampaikan sesutu. Kemudian di dalam tugasnya ada pembagian. Kalau untuk urusan politik yang menyampaikan Pak Menko Polhukam. Karena Pak Presiden sendiri tidak membuat pernyataan apapun terkait kepulangan orang tersebut (Rizieq Shihab)," katanya.
Fadjroel sendiri mengaku harus hati-hati dalam menyampaikan sesuatu, sampai-sampai ia tidak berani menggunakan anak kalimat di dalam memberi pernyataan kepada publik.
"Saya berusaha bicara dengan kalimat tunggal saja. Takutnya seperti halnya Pak Jokowi waktu bicara soal pulang kampung dan mudik," katanya.
Masih menurut Fadjroel, Jokowi sendiri tidak pernah melaporkan orang yang menghinanya. Adapun orang-orang yang ditangkap karena terjerat UU ITE, kata dia, itu lantaran dilaporkan oleh masyarakat.
"Setahu aku presiden tidak pernah melaporkan. Masyarakat yang melaporkan," tuturnya.
