Selama Corona, Bank Sperma di Tiongkok Kekurangan Persediaan

- Kamis, 30 Juli 2020 | 11:50 WIB
Ilustrasi. (Freepik)
Ilustrasi. (Freepik)

Sejak pandemi Corona (COVID-19), sebuah bank sperma di Tiongkok mengalami kelangkaan. Karena hal itu, bank sperma tersebut akhirnya mendesak para pria di Tiongkok untuk menyumbangkan spermanya.

Bank sperma tersebut berlokasi di Provinsi Yunan. Saat ini, mereka tengah berusaha mencari sumbangan sperma demi menolong pasangan yang ingin mendapat keturunan. Selain masalah penyumbang sperma yang berkurang, sperma berkualitas yang disumbangkan ke bank sperma tersebut kualitasnya turun. Hanya ada 20% sperma yang berkualitas.

Karena kondisi tersebut, fasilitas kesehatan Tiongkok mengatakan, hanya bisa membantu 30 pasangan dengan jumlah sperma yang mereka punya saat ini. Selain itu, jumlah relawan yang mendonorkan spermanya juga menurun. Dari yang dulunya bisa sampai 400 relawan, kini hanya 170 relawan saja.

Ada pun syarat yang harus dipenuhi relawan untuk mendonorkan sperma,  yaitu harus berusia 22 hingga 45 tahun. Relawan tidak boleh menderita rambut rontok dan memiliki rabun dekat.

Jika memenuhi syarat-syarat di atas, maka relawan harus menahan untuk tidak melakukan aktivitas seksual selama 3 hingga 7 hari sebelum menyumbang spermanya. Proses donasi sperma ini akan menghabiskan waktu sekitar 8 bulan. Para relawan yang telah menyumbangkan spermanya berahak mendapat Rp10 juta.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X