Harga Emas Tertekan, Imbas Penguatan Dolar AS

- Selasa, 25 Agustus 2020 | 09:44 WIB
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)
Ilustrasi emas. (Pexels/Michael Steinberg)

Harga emas melemah pada Selasa pagi (25/8/2020), terbebani penguatan dolar AS dan karena harapan untuk pengobatan virus corona mengangkat sentimen risiko.

Harga emas di pasar spot turun 0,2% menjadi US$1.929,25 per ounce pada pukul 07.36 WIB, demikian dikutip dari Reuters, Selasa (25/8/2020).

Emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,2% menjadi US$1.934,10 per ounce. Indeks Dolar (Indeks DXY) bertahan di dekat level tertinggi lebih dari satu pekan yang dicapai minggu lalu, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Pasar saham Asia dibuka lebih tinggi menyusul reli Wall Street yang didorong oleh harapan vaksin virus corona.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika memberikan otorisasi penggunaan plasma darah dari pasien Covid-19 yang pulih sebagai opsi pengobatan.

Namun, Organisasi Kesehatan Dunia sangat berhati-hati dalam mendukung penggunaan plasma pasien Covid-19 yang pulih kembali untuk merawat mereka yang sakit, dengan mengatakan bukti hal itu berfungsi tetap 'berkualitas rendah'.

Kini, investor menunggu pidato Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole, Kamis, untuk mencari kejelasan tentang arah kebijakan moneter Amerika.

The Fed meluncurkan gelombang langkah-langkah stimulus fiskal dan moneter serta memangkas suku bunga mendekati nol untuk memitigasi kehancuran ekonomi yang disebabkan pandemi virus corona, membantu emas melambung 28% sejauh tahun ini.

Lebih dari 23,57 juta orang dilaporkan terinfeksi virus corona secara global dan 809.569 meninggal, menurut Reuters.

Sementara itu, Perwakilan Dagang AS, Robert Lighthizer, dan Menteri Keuangan Steven Mnuchin, berbicara dengan Wakil Perdana Menteri Tiongkok, Liu He, Senin, ungkap Kantor Perwakilan Dagang Amerika.

Harga logam lainnya, perak naik 0,3% menjadi US$26,62 per ounce, platinum menguat 0,8% menjadi US$923,10 per ounce, dan palladium melesat 1% menjadi US$2.182,59 per ounce.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X