Influencer Dibayar, dr Tirta: Shame on You, Kau Wisata di Atas Penderitaan Orang Kelaparan

- Rabu, 23 September 2020 | 12:29 WIB
dr Tirta kritisi kebijakan pemerintah. (Instagram)
dr Tirta kritisi kebijakan pemerintah. (Instagram)

Para influencer yang menangguk untung mempromosikan pariwisata Wonderful atau Pesona Indonesia jadi sasaran kritikan dr Tirta yang tidak peka di saat kasus pandemi virus corona atau Covid-19 yang kian meledak di Indonesia.

"Shame on you influencer promosikan pariwisata di kala pandemi. Shame on you men. Loe gak tau sengsaranya orang-orang loe samperin di sana. Loe makan dari duit rakyat," kata dr Tirta dalam siaran langsung Instagramnya seperti yang dikutip INDOZONE, Rabu (23/9/2020).

Katanya para influencer banyak dibayar untuk menghabiskan uang negara untuk mempromosikan pariwisata seperti di Lombok, Sumba hingga Bali.

Namun, apakah mereka tahu kalau kalau para pelaku pariwista di sana sedang tidak dalam keadaan baik akibat covid.

Bahkan hotel-hotel di sana sudah mulai dijual oleh pemiliknya karena tidak ada pemasukan lagi dari turis-turis mancanegara yang datang untuk menghabiskan uang. Dia punya bukti.

"Hey influencer Wonderful Indonesia, dengarkan kata-kata saya. Kau dibayar menggerakkan kata wonderful Indonesia, siapa yang mau ke sana dalam kondisi pandemi," katanya.

Tirta heran melihat pemerintah menjalankan kebijakan yang bertolak belakang. Di saat muncul kebijakan di rumah aja, namun di satu sisi malah membayar influencer guna menggerakkan dunia pariwisata.

"Gimana orang mau jalan-jalan. Di Jakarta redzone, di Yogya redzone, di Surabaya redzone. Kamu menggerakan pariwista, mau duit dari mana. Kau pro orang kaya atau pro orang miskin bor?" kata Tirta geram.

Katanya, negera saat ini lagi krisis kesehatan dan krisis ekonomi, eh malah menggunakan jasa influencer untuk mempromosikan pariwisata supaya berkeliling ke mana-mana.

"Kau cek hastang wonderful Indonesia, ada di Lombok, di Sumba hingga di Bali. Mereka dibayar pakai duit kita untuk berwisata secara gratis. Berdiri di atas penderitaan orang Bali, Sumba, Lombok dan orang-orang yang gak bisa makan. Kita bayar pajak bro lalu digunakan untuk sebuah gerakan yang sebanarnya tidak penting," sebutnya.

Tirta mengaku tidak dibayar untuk menyampakan fakta dan kekeliruan kebijakan yang dilihatnya tidak benar dan tidak adil.

Solusi saat ini yang masuk akal dan sudah selayaknya diterapkan maju yakni 3 T: test, tracing dan treatment. Terlebih vaksi corona hingga saat ini masih belum ditemukan, masih dalam tahap ujicoba.

Test yakni semua orang yang berada di wilayah zona merah harus di-swab test, tracing juga lakukan swab test orang-orang yang pernah bersentuhan dengan orang yang positif covid. Lalu treatment, lakukan karantina mereka yang positif Covid hingga dinyatakan negatif.

Salah langkah sejak 7 bulan lalu 

Pemerintah dinilai salah langkah menangani pandemi di Indonesia hingga grafik kasus terinfeksi visus corona atau covid-19 terus bertambah bukannya menurun selama 7 bulan mulai merebak sejak Maret 2020.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X