Pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta menyebutkan bahwa pernyataan Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengenai PKI, hingga pemutaran film G30S/PKI yang diklaim membuatnya kehilangan jabatan sangat bermuatan politis.
“Pernyataan Gatot Nurmantyo nampak sekali bermuatan politis,” ucap Stanislaus kepada Indozone, Jumat (25/9/2020).
Menurutnya, pernyataan yang dilontarkan oleh Gatot hanya untuk memperlihatkan sikap yang berseberangan dengan pemerintah. Hal itu dilakukan guna memperoleh dukungan dari masyarakat.
“Kemungkinan pernyataan ini sebagai salah satu uji persepsi publik menghadapi 2024. Soal konten isunya, Gatot Nurmantyo memang kerap kali menggaungkan dua isu, proxy war dan komunisme,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Stanislaus pun menilai bahwa Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) tersebut lebih banyak mengumbar isu-isu dengan persepsinya, dan tidak disertai dengan data yang akurat.
“Gatot Nurmantyo lebih banyak menyampaikan isu dengan persepsi, tapi tidak disertai data akurat,” tandas Stanislaus.
Seperti diketahui sebelumnya, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengaku bahwa pergantiannya sebagai Panglima TNI dikarenakan perintah untuk menonton film G30S PKI.
Dalam akun Youtube Hersubeno, Gatot pun mengungkapkan terdapat seorang politikus PDI Perjuangan mengingatkannya untuk menghentikan perintah nobar film G30S PKI.