Ini Kata Refly Harun Soal PDIP yang Lebih Pilih Gibran Daripada Achmad Purnomo

- Senin, 20 Juli 2020 | 13:49 WIB
Refly Harun. (instagram/@reflyharun)
Refly Harun. (instagram/@reflyharun)

Nama Wakil Wali Kota Surakarta (Solo) Achmad Purnomo, mendadak jadi perbincangan publik. Namanya mulai mencuat setelah kunjungannya ke Istana Presiden pada Kamis (16/7/2020).

Dia disebut-sebut hendak diberi jabatan lain oleh Jokowi sebagai "kompensasi" agar mengikhlaskan kenyataan bahwa anak sulung Jokowi, Gibran Rakabuming, yang dijadikan sebagai calon wali kota Surakarta.

Usai dipanggil Jokowi ke Istana Presiden, Purnomo menepis dugaan itu. Ia bilang kalau dirinya hanya diberi tahu perihal keputusan PDI-P mengusung Gibran dan Teguh Prakoso. Ia juga mengaku kalau Jokowi ingin agar dirinya memberi nasihat kepada Gibran supaya menang.

-
Wakil Wali Kota Surakarta Achmad Purnomo. (ANTARA/Aris Wasita)

Terkait dengan polemik perpolitikan antara Gibran dan Purnomo, pakar Hukum dan Tata Negara Refly Harun pun angkat bicara.

Menurut Refly, wajar jika Purnomo kecewa, karena disingkirkan oleh anak sulung Presiden Jokowi, Gibran  yang baru saja terjun ke dunia politik.

"Wajar saja kecewa karena dia (Achmad Purnomo) adalah kader partai, menjabat Wakil Wali Kota Solo, sudah punya pengalaman, usia matang, dan pasti menang, karena siapa pun yang dicalonkan PDIP di Solo pasti menang,"  ungkap Refly dalam kanal YouTube-nya.

Dia menambahkan, dipilihnya Gibran sebagai calon Wali Kota Solo oleh PDIP di saat seperti ini bisa merusak kaderisasi partai.

-
Bakal calon Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha)

"Hal-hal seperti ini bisa merusak kaderisasi, tapi masalahnya dalam politik itu adalah timing. Kalau nanti Presiden Jokowi tidak berkuasa lagi, ya anak presiden tidak bisa memanfaatkan kesempatan memang," ungkapnya.

Lewat video itu juga, Refly mencontohkan situasi yang dialami Agus Harimurti Yudhoyono yang pernah maju dalam Pilkada DKI Jakarta lalu. Dia menilai, status SBY yang sudah tak lagi menjabat sebagai presiden, dapat mempengaruhi AHY dalam kontestasi politik. Refly pun menilai bahwa status Gibran yang merupakan anak Presiden Jokowi, adalah sebuah previlage atau keistimewaan.

"Itulah enaknya anak pembesar ya. Tidak perlu meniti karir dari bawah atau dari anggota dulu, langsung bisa lompat dan dicalonkan," tambahnya.
 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X