Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan, amandemen konstitusional yang disetujui secara nasional menciptakan kondisi bagi "perkembangan progresif" Rusia, beberapa dekade ke depan.
Salah satu perubahan yang disetujui dalam pemungutan suara selama seminggu, dan berakhir pada 1 Juli 2020 memungkinkan Putin mengupayakan dua masa jabatan tambahan, yaitu sebagai presiden yang akan berkuasa hingga tahun 2036.
Perubahan lainnya yaitu memberikan kekebalan kepada mantan presiden dari penuntutan, memberi satu rujukan ke Tuhan dalam konstitusi, menawarkan perlindungan pensiun dan membatasi pernikahan sebagai bersatunya seorang pria dan seorang perempuan.
Sementara itu, kelompok oposisi mengatakan bahwa pemungutan suara itu liar dan tidak sah. Salah satu kelompok pengawas independen berpendapat, pemilihan umum itu sangat cacat.
Namun, kantor berita Rusia mengabarkan bahwa Putin sangat yakin apa yang dilakukannyua adalah hal yang tepat.
"Saya sangat yakin bahwa apa yang sedang kami lakukan adalah hal yang tepat dalam mengadopsi amendemen untuk konstitusi saat ini," ungkap Putin pada Minggu (5/7/2020).
Dia juga menilai bahwa amandemen itu akan memperkuat Rusia dan menciptakan kondisi bagi perkembangan progresif Rusia.
"Amendemen itu akan memperkuat kebangsaan kami dan menciptakan kondisi bagi perkembangan progresif negara kami selama beberapa dekade ke depan," sambungnya.
Di sisi lain, Kremlin memuji pemungutan suara yang luar biasa dalam mendukung amanden itu sebagai kesuksesan Putin, yang mengatakan bahwa warga Rusia membuktikan persatuan lewat pemungutan suara yang mendukung reformasi.