Fakta Baru Ibu Bunuh Anak Kembar & Dikubur di Lebak, Akibat Emosi Susah Diajari Pelajaran

- Selasa, 15 September 2020 | 15:26 WIB
Orantua tega bunuh puteri kandungnya karena emosi saat belajar. (Istimewa)
Orantua tega bunuh puteri kandungnya karena emosi saat belajar. (Istimewa)

Belajar online di rumah mamakan korban, saat sang ibu kandung emosi melihat anaknya tak bisa mengikuti pelajaran yang dibebankan pada sang buah hati.

Dasar orangtua tempramental, ibu kandung inisial LH (26) tega menganiaya puterinya yang duduk di bangku kelas 1 SD karena emosi melihat anaknya tak bisa diarahkan saat belajar online di rumah.

“Ketika belajar menulis sesuatu dan diarahkan, ketika sang anak tidak mengerti diajari oleh orangtua, kemudian dia emosi. Kemudian melakukan pemukulan, ini dilakukan bukan sekali saja," kata Kapolres Lebak AKBP Ade Mulyana, Selasa (15/9/2020).

Sang anak dari bocah kembar itu kemudian mati lemas, dimakamkan diam-diam oleh orangtuanya di Kampung Gunungkeneng, Desa Cipalabuh, Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak.

Setelah melakukan penyelidikan secara mendalam, ternyata penganiayaan terhadap anaknya bukan dilakukan saat itu saja. Namun sudah dilakukan berkali-kali.

-
Penemuan kuburan misterius di Lebak, Banten. (Istimewa)

 

Hingga puncaknya saat itu korban yang duduk di bangku sekolah dasar kelas 1 tengah belajar online mengerjakan tugas sekolah.

Lantaran kesal anaknya tak mudah memahami pelajaran, LH kemudian mulai melakukan beragam penganiayaan, seperti mencubit, memukul dengan tangan kosong hingga menggunakan gagang sapu.

Akibatnya korban sempat tersungkur dan lemas. Bukannya berhenti, LH malah semakin menjadi hingga memukul korban kepala bagian belakang sebanyak tiga kali.

Sang suami yang mengetahui penganiayaan tersebut sempat marah kepada LH. Namun, keduanya lantas berinsiatif membawa LH yang sudah lemas untuk ke luar.

“Anak sempat diberi minum supaya tidak lemas, kemudian ide dari mereka keluar cari udara segar. Hingga menggunakan sepeda motor (pergi) di sekitaran Tangerang. Saat berbonceng empat, si Adek diketahi tidak bernafas dan tidak bergerak lagi. Paniklah mereka,” pungkasnya.

Niatnya, sang suami inisial IS berniat melaporkan kejadian itu ke kantor polisi. Namun niat itu diurungkan, karena timbul perasaan takut. Pasalnya LH dinilai telah melakukan penganiayaan terhadap anaknya.

"Akhirnya mereka sepakat ke wilayah Lebak, dan memang informasinya di sana ada sanak keluarga mereka yakni neneknya," kata Ade Mulyana.

Sehingga di Lebak kemudian jasad anaknya dikuburkan lah di daerah sana secara diam-diam dekat makam neneknya untuk menghilangkan jejak pembunuhan.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X