Berkelahi Karena Dikatai Penipu saat Minum Tuak di Lapo, Seorang Pria Tewas Kena Tikam

- Selasa, 23 Februari 2021 | 14:58 WIB
Jenazah korban perkelahian ketika hendak dimakamkan keluarga (Instagram/zonakalakkaro)
Jenazah korban perkelahian ketika hendak dimakamkan keluarga (Instagram/zonakalakkaro)

Dua orang pria terlibat perkelahian di sebuah warung tuak yang berada di Desa Kinangkong, Kecamatan Lau Baleng, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara pada Minggu (21/2/2021) sekitar Pukul 19.30 WIB.

Akibat perkelahian itu, seorang pria bernama Fernando Ginting (34) alias Nando tewas terkena senjata tajam oleh lawan duetnya yaitu MS (34) yang selanjutnya ditetapkan sebagai tersangka.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa itu bermula ketika MS dan Nando sedang minum tuak di sebuah lapo (warung tuak). Saat itu MS sedang mengobrol dengan seorang temannya dan menceritakan perihal dirinya pernah ditipu oleh Nando.

Mendengar hal itu, Nando tidak terima dan langsung menyangkal ucapan MS tersebut. Keduanya pun akhirnya terlibat percekcokan.

Pada saat itu, perselisihan antara kedua pria tersebut sempat dilerai oleh orang-orang yang juga berada di lokasi tersebut. Mereka sempat didamaikan dan sepakat bahwa persoalan itu sudah selesai.

Selanjutnya MS pergi meninggalkan lapo tuak tersebut kembali ke rumahnya. Sementara itu Nando masih tetap tinggal dan melanjutkan minum tuaknya.

Tidak lama berselang, MS kembali ke tempat itu untuk menemui Nando dan keduanya langsung terlibat perkelahian. Orang-orang yang tadinya sempat mendamaikan kedua pria itu tidak lagi berani melerai mereka karena salah satu dari mereka yaitu Nando memegang sebilah pisau untuk melawan MS.

Pergulatan antara kedua pria mabuk itu pun semakin sengit hingga keduanya saling dorong ke luar warung tuak dan bergulat di jalanan dekat lapo tersebut.

Ketika sedang bergulat itu, dengan kondisi saling terluka akibat senjata tajam, keduanya terus mencoba mempertahankan diri hingga keduanya terjatuh dan pisau yang tadinya digenggam Nando itu akhirnya menancap di dadanya sendiri.

Setelah itu, pergulatan keduanya pun mulai mereda dan Nando yang dalam keadaan bersimbah darah langsung dievakuasi warga ke Puskesmas Laubaleng.

Naas, meski sempat sempat mendapatkan pertolongan, nyawa Nando tidak bisa terselamatkan. Ia pun akhirnya tewas. Jenazah Nando selanjutnya dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan otopsi.

Sementara itu, MS yang juga mengalami sejumlah luka di bagian kepala, telinga dan jari tangannya juga dievakuasi untuk mendapatkan perawatan sebelum akhirnya ditetapkan sebagai tersangka.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X