Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk, David Sumual memprediksi, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hari ini, Rabu (8/7/2020) berpotensi melemah tipis.
Dikutip dari RTI Business, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (8/7/2020) pukul 09.51 WIB mengalami penguatan. Rupiah menguat 31 poin atau setara 0,21% ke level Rp14.388 per dolar AS. Meski demikian, ini masih ada ketidakpastian dan memungkinkan rupiah akan melemah.
Menurut David, meski cadangan devisa Indonesia naik, namun ketidakpastian akibat penambahan kasus baru virus corona (Covid-19) tetap menjadi pertimbangan para investor. Belum lagi dari faktor eksternal yaitu serta sikap pemerintah AS terkait masalah Hong Kong. Hal itu tentu saja membuat investor tetap berhati-hati.
"Ini masih menjadi ketidakpastian yang membuat kurs rupiah berpotensi melemah tipis hari ini. Pergerakan kurs rupiah berada di level Rp 14.400 - Rp 14.500 per dolar AS pada hari ini," kata David kepada Indozone, Rabu (8/7/2020).
Namun menurut David, menguatnya cadangan devisa Indonesia sebagaimana diumumkan Bank Indonesia (BI) kemarin, sedikit akan berdampak positif terhadap kestabilan kurs rupiah.
"Ini kemarin memperkuat posisi kurs rupiah," tuturnya.
Perlu diketahui, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko dalam keterangan resminya, Selasa (7/7/2020) kemarin mengumumkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2020 sebesar US$131,7 miliar. Cadangan devisa meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Mei 2020 sebesar US$130,5 miliar.
Posisi cadangan devisa tersebut cukup untuk pembiayaan 8,4 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar tiga bulan impor.
