Pemeriksaan Spesimen Hampir 10 Ribu per Hari, Anies Baswedan: Sudah di Atas Standar WHO

- Sabtu, 25 Juli 2020 | 13:56 WIB
Pengambilan swab dari warga (INDOZONE/Arya Manggala)
Pengambilan swab dari warga (INDOZONE/Arya Manggala)

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, mengatakan pihak terus meningkat kemampuan dan menambah jumlah pemeriksaan spesimen terkait virus corona (Covid-19) setiap waktu. Bahkan, kini angka pemeriksaan spesimen hampir mencapai 10 ribu setiap harinya.

"Kolaborasinya ada 47 laboratorium Jakarta yang menghasilkan kapasitas testing maksimal sekarang ini 9.769 spesimen per hari. Jadi kita ini sudah hampir 10.000 spesimen per hari," kata Anies dalam video YouTube diunggah akun Pemprov DKI dikutip Indozone, Sabtu (25/7/2020).

Anies menjelaskan, capaian ini bisa terjadi berkat adanya berkoordinasi dengan sejumlah laboratorium di Jakarta. Pihaknya tidak ingin bekerja sendirian dan tidak memonopoli justru melakukan kolaborasi dengan laboratorium swasta.

"Dengan laboratorium pemerintah pusat, ada laboratorium BUMN. Dan semuanya juga dikelola lewat jaringan Labkesda dan ini semua didanai dengan APBD DKI Jakarta," ujarnya. 

Dia menyebut saat ini Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memiliki sebanyak 67 RS rujukan Covid-19. Dari jumlah itu tersedia 4.556 tempat tidur isolasi, 659 ICU khusus Covid-19, dan ini sudah jauh lebih banyak daripada masa awal pandemi dahulu. 

Selain itu, kemampuan testing seperti tes PCR juga meningkat setiap minggunya dan  hingga saat ini Jakarta memiliki kemampuan untuk melakukan kapasitas testing itu cukup tinggi. 

"Dan jumlah total yang sudah kita lakukan kalau dihitung spesimen hampir 500 ribu yaitu 499.410 spesimen," rinciannya.

"Saya mau sampaikan, yang dijadikan standar oleh WHO adalah jumlah orang yang baru diperiksa, bukan jumlah spesimen. Karena itu, satu orang bisa diperiksa beberapa kali. WHO menetapkan standar, 1.000 orang baru dari satu juta penduduk dites setiap minggunya. Itu yang kemudian kita kerjakan di Jakarta," ungkapnya.

Gubernur DKI Jakarta ini melanjutkan, setelah PSBB transisi berjalan jumlah testing yang dilakukan Pemprov DKI sudah melewati standar yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia, WHO. Bahkan, dalam satu minggu terakhir, sudah dilakukan tes terhadap 39.268 orang baru.

"Kalau dihitung ekuivalennya adalah 3.688 orang per satu juta penduduk dalam seminggu. WHO standarkan 1.000 per satu juta penduduk dalam seminggu. Jadi kita sudah di atasnya, lalu Jakarta juga berhasil melewati standar jumlah tes ini," tutupnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X