Pemerintah melalui Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) telah memberikan persetujuan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggunakan kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat untuk gelaran Formula E. Sebelumnya, Kemensetneg menolak dan tidak memberikan izin.
Pemberian izin dari Komisi Dewan Pengarah sekaligus Menteri Sekretaris Negara (Mensetneg), Praktino, pun disambut positif sejumlah kalangan. Ungkapan itu diluapkan lewat media sosial, Twitter.
Salah satunya ialah Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo lewat akun Twitternya, @KRMTRoySuryo2. Ia bersyukur Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat persetujuan dari Kemensesneg untuk gunakan kawasan Monas seperti rencana awal.
Tweeps,
— KRMT Roy Suryo (@KRMTRoySuryo2) February 9, 2020
Alhamdulillah, akhirnya Surat Komisi Pengarah PKMM yg ditandatangani Bp Pratikno @KemensetnegRI mengizinkan Kawasan Monas utk Sirkuit Formula E 2020
Maju terus Goodbener @aniesbaswedan @DKIJakarta dgn Rencana semula, Usulan saya Plan-B kemarin utk Kemayoran simpan dulu ???? pic.twitter.com/nv6PO8daCk
"Alhamdulillah, akhirnya Surat Komisi Pengarah PKMM yg ditandatangani Bp Pratikno @KemensetnegRI mengizinkan Kawasan Monas utk Sirkuit Formula E 2020 Maju terus Goodbener @aniesbaswedan @DKIJakarta dgn Rencana semula, Usulan saya Plan-B kemarin utk Kemayoran simpan dulu," tulisnya.
Sementara, akun @satria_wibawa, lebih kritis dan penasaran kenapa akhirnya Kemensetneg memberikan persetujuan atas pemakaian Monas untuk ajang balapan mobil listrik tersebut.
Pemerintahan yg konsisten dalam inkonsistensi, ada apa?
— satria wibawa (@satria_wibawa) February 10, 2020
Kasihan Setya Utama dan hebatnya Sadikin AKSA.
Keputusan Komisi Pengarah Berubah, Monas Boleh untuk Sirkuit Formula E https://t.co/U97VblUC88
"Pemerintahan yg konsisten dalam inkonsistensi, ada apa? Kasihan Setya Utama dan hebatnya Sadikin AKSA. Keputusan Komisi Pengarah Berubah, Monas Boleh untuk Sirkuit Formula E," cuitnya.
Akun @elisa_jkt, berpendapat penggunaan area Monas untuk ajang gelaran bertaraf internasional sangat berisiko bagi kelangsungan Monas. Bahkan publik atau masyarakat juga kan merasakan dampak dari pemakaian itu.
Ada konsekuensi yg sangat besar jika Formula E memasuki areal Monas. Dan itu yg terbebani kepada publik. Sebaiknya pindah venue saja jangan terkonsentrasi di Monas-Medan Merdeka. https://t.co/Vbjj1uv0Fy
— Elisa (@elisa_jkt) February 10, 2020
"Ada konsekuensi yg sangat besar jika Formula E memasuki areal Monas. Dan itu yg terbebani kepada publik. Sebaiknya pindah venue saja jangan terkonsentrasi di Monas-Medan Merdeka," tulisnya.