Belum lama ini, kisah seorang mahasiswi mendapatkan perlakuan tak menyenangkan di dalam kereta viral di media sosial. Meskipun telah mengalami pelecahan seksual, petugas kereta malah menganggap itu adalah hal yang biasa.

"Ironisnya, security kereta malah mengatakan 'ah biasalah mbak, namanya juga cowo. Mending kita omongin baik-baik, dia pelanggan, saya harus jaga privasinya. Lagi pula, mbaknya terlihat seperti anak karokean, bukan anak baik-baik, jelas aja dia berani'," ujar petugas tersebut kepada mahasiswi korban pelecahan seksual, seperti yang diceritakannya di akun Twitter miliknya.

Atas kejadian ini, pihak KAI meminta maaf kepada mahasiswi tersebut dan akan melakukan pembinaan terhadap petugas itu. "Perihal itu nanti kita lakukan pembinaan petugas terkait ya, kemudian kita evaluasi juga kejadian tersebut agar tidak terjadi lagi di kemudian hari, semoga ini kejadian terakhir lah ya," ujar Edy selaku VP Public Relations PT, melansir Detikcom.

Edy juga mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan berharap agar kejadian itu tidak terulang kembali. "PT KAI turut prihatin atas kejadian tersebut, kemudian PT KAI mohon maaf apabila ada petugas yang mungkin tidak berkenan, PT KAI menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya, yang mungkin jawaban dari petugas PT KAI yang tidak berkenan," tuturnya.

Korban sendiri merupakan penumpang KA Sembrani no 48 dengan rute Gambir-Surabaya Pasar Turi keberangkatan Senin, 22 April 2019. Pihak KAI mengatakan bahwa masalah tersebut sudah diselesaikan secara kekeluargaan dan tidak akan memproses lebih lanjut kasus tersebut.

"Korban dan pelaku sudah kami pertemukan pada saat di kereta makan. Pelaku sudah meminta maaf dan keduanya sepakat untuk menyelesaikannya secara kekeluargaan dan tidak akan memprosesnya lebih lanjut disaksikan oleh Kondektur dan Polsuska yang bertugas," kata Edy.