Hino dan Taman Safari Indonesia Lakukan CSR Pelestarian Elang Jawa

- Jumat, 25 Oktober 2019 | 09:48 WIB
Peresmian kandang burung langka Elang Jawa di TSI Cisarua, Kabupaten Bogor. (Hino)
Peresmian kandang burung langka Elang Jawa di TSI Cisarua, Kabupaten Bogor. (Hino)

Elang Jawa merupakan spesies burung pemangsa endemik (asli) Pulau Jawa yang harus dilindungi. Populasinya kini tinggal 300-500 ekor saja sehingga rentan dengan kepunahan. Terkait dengan itu, PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) bersama Taman Safari Indonesia berkomitmen untuk ikut melindunginya.

Mendukung pengembangbiakan hewan bernama latin Nisaetus bartelsi ini, Hino membangun kandang yang safety dan layak seperti habitat asli mereka sehingga sangat mendukung perkembanganan mereka. Melalui program Corporate Social Responcibility (CSR) ini, Hino ingin menularkan kepedulian masyarakat pada kondisi Elang Jawa.

Meski langka, karena populasinya menurun selain karena berkurangnya ekosistem hutan hujan tropis, Elang Jawa juga masih menjadi incaran perburuan dan perdagangan ilegal.

Program CSR konservasi Elang Jawa bekerjasama dengan Taman Safari Indonesia ini meliputi dua program yaitu perkembangbiakan (breeding) dan penelitian tentang reproduksi Elang Jawa yang dilaksanakan selama 1 tahun, dengan tujuan meningkatkan populasinya.

“Dengan membangun kandang serta penelitian perkembangbiakannya, diharapkan Elang Jawa ini dapat terhindar dari kepunahan, sehingga di kemudian hari masih dapat dilihat oleh anak cucu kita”, kata Presiden Direktur HMMI, Kazushi Ehara, Kamis (24/10).

Kandang perkembangbiakan Elang Jawa ini dibangun sedemikian rupa di lokasi terpisah yang jauh dari keramaian dengan ukuran: panjang 9, lebar 9 dan tinggi 12 meter. Hal ini bertujuan untuk memberikan ruang yang luas dan tinggi menyerupai tempat tinggal Elang Jawa di alam liar.

Sepasang Elang Jawa akan menempati kandang perkembangbiakan ini. Harapannya, anak Elang Jawa hasil perkembangbiakan dari pasangan ini di Lembaga Konservasi Eksitu Taman Safari Indonesia, jika dinilai sehat secara medis, akan dilepaskan ke habitat alaminya untuk menambah populasi Elang Jawa di alam (insitu).

“Kegiatan konservasi Elang Jawa maupun spesies langka lainnya tidak dapat dilakukan oleh satu pihak saja. Kerja sama dan peran serta berbagai pihak mulai dari pemerintah, swasta hingga masyarakat dibutuhkan demi tercapainya kelestarian spesies langka dan endemik Indonesia,” ujar Direktur Taman Safari Indonesia, Jansen Manansang.

Artikel Menarik Lainnya

Dilantik Siang Nanti, Ini Nama-Nama Calon Wakil Menteri

Kabut Asap Kembali Kepung Palembang

Efektifkan 'Aturan Sakti' Onimbus Law Jokowi? Ini Pendapat Ekonom

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X