Ahli: Biji Plastik Mahal, Tidak Mungkin Jadi Nata De Coco

- Senin, 16 Desember 2019 | 15:07 WIB
Buah kelapa. (Pixabay/Fernando Hernandez)
Buah kelapa. (Pixabay/Fernando Hernandez)

Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika memastikan bahwa video soal nata de coco dari plastik dan bisa dibakar adalah hoaks.

Menurut Direktur Pengawasan Pangan Olahan Risiko Rendah dan Sedang BPOM RI, Ema Setyawati mengatakan bahwa nata de coco termasuk dalam kategori pangan.

Sementara, Ahli Teknologi Pangan dari IPB, Ing Azis Boing Sitangggang menjelaskan jika dalam produksinya nata de coco menggunakan plastik, maka harga makanan itu jauh lebih mahal. 

"Kalau pelaku usaha membuat nata de coco terbuat dari plastik. Sama kaya kasusnya beras plastik. Harga biji plastiknya itu sangat mahal, buat apa memalsukan sesuatu tapi untuk merugi? jadi itu enggak masuk akal," ungkapnya dalam diskusi Kebaikan Nata De Coco Kelapa Indonesia, di Hariss Hotel FX Sudirman, Senin (16/12).

Ia menjelaskan ada dua potensi yang perlu dicurigai dalam motif penyeberan video tersebut. Tetapi ia tidak melihat adanya economy threaten atau mengambil keuntungan ekonomi, pasalnya bahan plastik jauh lebih mahal dibanding bahan aslinya.

"Biasanya pemalsuan itu ada motifnya, apakah ekonomi untuk merauk keuntungan lebih, atau misalnya kaitanya bio terorisme. Nah kalau misalnya kita tarik ke economy guite threaten, faktor ekonomi itu sangat salah kaprah," tegasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X