Ibu bernama Maria Khvostantseva ini disuruh oleh seorang pendeta untuk membunuh anaknya sendiri karena tanda lahir sang anak. Awalnya, Maria sempat curhat di akun media sosialnya karena anaknya ditolak pendeta saat hendak dibaptis.
Pendeta itu beranggapan bahwa anak Maria memiliki penyakit menular karena banyaknya tanda hitam di tubuh bayi berusia 6 bulan tersebut.
Diketahui, anak Maria, Vika mempunyai tanda lahir hingga 80 persen di tubuhnya. Vika mengalami nevi melanositosis kongenital, namun ini tidak bersifat kanker dan mengganggu kesehatan bayi tersebut.
Maria bercerita ia mendapat penolakan saat dirinya mengirim foto sang anak kepada seorang pendeta di Kurgan, Oblast Kurgan, Rusia. Namun, pendeta tersebut justru menolaknya.
Pendeta yang menolak anaknya itu juga sempat minta bayaran agar anaknya dibaptis.
"Saya pikir tidak perlu biaya untuk membaptis seorang anak. Untuk saat ini, kami memutuskan untuk menundanya," kata Maria.
Setelah curhatannya viral, Maria justru mendapat banyak hujatan dan hinaan yang membuat Maria tertekan dan sedih.
"Lebih baik mati daripada menjadi seperti itu," kata seorang netizen.
Terkait hal ini, juru bicara Gereja Ortodoks Kurgan, Mikhail Nasonov akan menyelidiki kasus tersebut.
"Kami berencana untuk melakukan penyelidikan internal setelah insiden itu. Pendeta yang dimaksud akan menghadapi tindakan disipliner. Kami mengutuk apa yang terjadi. Saya yakin jika ibu (Maria) pergi ke gereja lagi, upacara akan diadakan kali ini," ujar Mikhail.
