Menteri Jepang Sebut Olimpiade 2020 Kena Kutukan 40 Tahun

- Kamis, 19 Maret 2020 | 10:05 WIB
Menteri Keuangan Jepang Taro Aso. (REUTERS/James Lawler Duggan)
Menteri Keuangan Jepang Taro Aso. (REUTERS/James Lawler Duggan)

Menteri Keuangan Jepang, Taro Aso menyebutkan jika Olimpiade 2020 atau pesta olah raga sedunia yang digelar di Tokyo itu dibatalkan, maka ini merupakan siklus "kutukan" 40 tahunan.

"Ini masalah yang terjadi setiap 40 tahun, ini kutukan Olimpiade, itu faktanya," ujar Taro Aso, yang juga menjabat wakil perdana menteri, kepada sebuah komite parlemen, Rabu (18/3/2020).

Sebelumnya, pembatalan olimpiade pertama kali terjadi pada tahun 1940. Kemudian, boikot Olimpiade Moskow pada tahun 1980. Empat puluh tahun kemudian, Olimpiade Tokyo berpotensi kembali menjadi "kutukan Olimpiade".

Aso mengungkapkan pernyataannya tersebut saat pemerintah Jepang tengah berusaha keras menepis virus corona bisa menggagalkan Olimpiade Tokyo 2020.

Jepang memenangi pencalonan tuan rumah Olimpiade Musim Panas dan Musim Dingin pada tahun 1940. Masing-masing Olimpiade tersebut seharusnya diadakan di Tokyo dan Sapporo. Namun, kedua Olimpiade dibatalkan karena Perang Dunia Kedua.

Perdana Menteri Shinzo Abe tengah berusaha mensukseskan Olimpiade dan berhasil menarik investasi sebesar US$2,3 miliar kepada perekonomian negara ini.

Namun, munculnya virus corona membuat Jepang diminta untuk mengkaji ulang Olimpiade yang dijadwalkan dibuka pada 24 Juli tahun ini. Meski demikian, pemerintah Jepang sepakat tidak akan membatalkan Olimpiade.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X