Sebuah penelitian dari University of Tasmania mencoba menentukan apa yang mempengaruhi seseorang buat ngemil. Sebelum percobaan, 61 peserta ditanya beberapa hal, seperti seberapa banyak mereka berpikir tentang manfaat makan sehat dan rencana memulai diet yang lebih sehat.

Mereka juga diminta untuk menilai seberapa sering mengonsumsi jenis makanan setiap harinya, serta mengukur tingkat kemauan mereka dalam mengonsumsi makanan yang sehat. Dalam dua minggu berikutnya, para peserta akan menggunakan aplikasi untuk melacak setiap kali mereka makan dan melaporkan jenis makanan yang mereka konsumsi, baik itu makanan utama atau camilan.

Lalu, mereka juga diminta untuk mencatat alasan apa saja yang mempengaruhi mereka untuk ngemil, misalnya karena melihat orang yang sedang ngemil atau mudah mendapatkan camilan. Nantinya, alasam tersebut dicatat dalam aplikasi sepanjang hari.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa para peserta lebih terpengaruh buat ngemil karena melihat orang lain ngemil, ketimbang ngemil atas kemauan sendiri.