Gempa Masih Terasa, Warga Maluku Ngungsi Saat Malam Hari

- Minggu, 17 November 2019 | 14:47 WIB
Warga Maluku saat di tempat pengungsian. (BNPB)
Warga Maluku saat di tempat pengungsian. (BNPB)

Masyarakat di wilayah Maluku Utara tepatnya di Pulau Batang Dua masih merasakan gempa susulan, kondisi ini memicu kekhawatiran warga sehingga mereka mengevakusi diri ke bukit pada malam hari. 

Warga khawatir karena setiap hari beberapa kali terjadi gempa di Batang Dua, kondisi ini membuat warga trauma. Oleh karena itu, warga sadar akan dampak gempa dan keselamatan mereka. Saat malam mereka mengamankan diri naik ke atas bukit menjauhi pantai. 

Merespon kondisi pascagempa yang berdampak di Pulau Batang Dua, BNPB mengirimkan tim reaksi cepat (TRC) untuk memonitor situasi di lapangan. Di samping itu, personel BNPB juga membawa logistik yang dibutuhkan saat tanggap darurat.

BMKG merilis gempa susulan per 16 November 2019, pukul 09.00 WITA sebanyak 151 kali, 8 di antaranya dirasakan warga.

Sementara itu, data BNPB per 16 November 2019 mencatat 36 unit bangunan rusak ringan. Gempa ini selain menimbulkan kerusakan di Maluku Utara juga menyebabkan kerusakan di Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.

Sedangkan korban luka-luka per kemarin (16/11) di Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara sebanyak 3 orang luka ringan dan 33 unit bangunan rusak ringan. 

Korban luka-luka disebabkan tertimba batu bata dari dinding yang jatuh, sedangkan kerusakan bangunan di Kecamatan Batang Dua pada kategori rusak ringan mencakup 28 rumah warga, 3 gereja, 1 sekolah SMAN 11 dan 1 unit gedung Bank Perkreditan Rakyat.

Data kerusakan di Kabupaten Minahasa Tenggara dan Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara masing-masing 1 unit kantor dan 2 rumah dengan kategori rusak ringan.

Presiden Joko Widodo klaim saat ini penanganan gempa sudah lebih baik. Presiden juga bersyukur karena masyarakat lebih tenang dan aparat juga manajemennya lebih baik. Ketenangan itulah yang mengurangi korban-korban yang ada.

“Saya kira memang inilah yang terus disosialisasikan karena kita sekarang semuanya mulai menyadari bahwa kita berada di ring of fire, di dalam titik-titik, garis-garis, cincin api,” kata Presiden Jokowi.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X