Wakil Sekretaris Jenderal PPP, Ahmad Baidowi, meminta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengubah gaya berkomunikasi dan menjaga emosinya saat menjadi pimpinan perusahaan BUMN.
Ahmad menilai Ahok perlu melakukan komunikasi yang bersifat empati ketika memimpin lembaga. Langkah itu penting dilakukan demi meredam potensi gejolak dari para karyawan.
"Ahok harus mengubah pola komunikasi dengan lebih mengedepankan empati bukan emosi dalam memimpin lembaga. Setiap persoalan bisa diselesaikan dengan baik-baik saja tanpa harus dengan emosi,” ujar Ahmad.
Ahmad sejatinya menghormati keputusan pemerintah jika Ahok diberikan kesempatan mengurus perusahaan BUMN. Namun, Ahmad berpesan kepada Ahok agar menyusun tenggat dan target kinerja.
"Harus ada target waktu dan target pencapaian kinerja. Apalagi jika penempatannya nanti di BUMN yang perlu penanganan serius," tutur Ahmad.
Sebelumnya, Ahok dikabarkan bakal mengisi posisi direktur di salah BUMN. Hal itu tak ditampik mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut. Ahok mengaku diajak Menteri BUMN, Erick Thohir, untuk masuk di salah satu perusahaan pelat merah.
Namun, Ahok belum tahu di perusahaan yang mana. Saat ini ada beberapa perusahaan BUMN yang belum memiliki direktur utama (Dirut) tetap, yaitu Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), PT Inalum, dan PT PLN (Persero).
