Alibaba, raksasa ritel online Tiongkok mendapatkan lampu hijau untuk go public kali kedua di Hong Kong akhir bulan ini dan mengumpulkan dana hingga US$15 miliar dolar, beberapa berita melaporkan mengenai go public ini, melansir dari Business Insider.
The Financial Times melaporkan pada hari Rabu bahwa raksasa ritel itu memenangkan persetujuan untuk mendaftar go public di Hong Kong dan akan mengkonfirmasi harga saham pada 20 November.
Rencananya Alibaba akan go public pada 25 November.
South China Morning Post, ikut memberitakan mengenai masalah ini dan juga menyebutkan tanggal-tanggal penting.
Sementara itu, Reuters mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, mengatakan proses peluncuran kedua dapat segera dimulai setelah kesepakatan dan itu akan menjadi 'daftar sekunder lintas batas terbesar di dunia.'
Jika listing yang ditunda pada bulan Agustus akibat kerusuhan di kota, kini perusahaan akan mematok dana US$15 miliar dan akan menjadikan penawaran saham terbesar ke-10 dalam catatan dan IPO terbesar tahun ini.
Penawaran di New York adalah IPO terbesar dengan US$ 25 miliar, gelar yang bisa dikalahkan oleh Saudi Aramco akhir tahun ini.
Sementara itu, Alibaba baru saja memecahkan day sale hari lajang yang menghasilkan US$38,5 miliar dan melewatkan rekor US$30,8 miliar dari tahun lalu.
Kini Bloomberg mengatakan bahwa dengan Alibaba mendaftar di Hongkong, dorongan Daniel Zhang, CEO baru Alibaba dapat berekspansi lebih luas di Asia.
