Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengakui tak pernah menerima suap sebesar Rp 70 juta dari terdakwa Haris Hasanuddin untuk membantu meloloskannya menjadi Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur.

Lukman juga mengaku terkejut dengan kabar yang beredar tersebut. Pasalnya, hal itu berada di luar pikirannya.

"Saya sungguh amat terkejut dengan adanya berita yang bersumber dari hasil persidangan dakwaan JPU KPK terhadap terdakwa Haris Hasanuddin. Sama sekali di luar pikiran saya, bayangan saya, jadi saya sungguh terkejut," ujar Lukman.

Sebelumnya, dugaan suap yang diterima Lukman didasari atas surat dakwaan yang dibacakan JPU KPK saat di persidangan beberapa waktu lalu. Dalam surat itu disebut, bahwa Lukman menerima suap dalam dua kali pemberian, yakni Rp 50 juta dan Rp 20 juta.

"Mengapa? karena saya sungguh sama sekali tidak pernah menerima sebagaimana yang didakwakan itu. Rp 70 juta dalam dua kali pemberian katanya menurut pemberian Rp 20 juta dan Rp 50 juta," kata dia.

Bahkan kata Lukman, dia sama sekali tak mengetahui adanya pemberian uang tersebut, apalagi menerimanya.

"Saya tidak pernah mengetahui, apalagi menerima adanya hal seperti itu. Saya sama sekali tidak pernah menerima gratifikasi apalagi suap," kata dia.