Perdagangan Saham Pekan Lalu Negatif, Analis: Tren Masih Akan Berlanjut 

- Senin, 27 April 2020 | 08:58 WIB
Ilustrasi penurunan perdagangan saham. (Pixabay/geralt).
Ilustrasi penurunan perdagangan saham. (Pixabay/geralt).

Berdasarkan catatan Bursa Efek Indonesia (BEI), pola perdagangan pada sepekan kemarin atau periode 20-24 April 2020, mencatatkan data negatif untuk volume dan frekuensi transaksi harian yang masing-masing menyusut 12,88% dan 7,55%. 

Menurut Sekretaris Perusahaan BEI, Yulianto Aji Sadono, rata-rata volume transaksi harian di BEI mengalami penurunan sebesar 12,88% pada posisi 7,42 miliar unit saham dari 8,52 miliar unit saham selama sepekan sebelumnya.

"Kemudian untuk rata-rata frekuensi transaksi harian mengalami perubahan 7,55 persen atau sebanyak 504,37 ribu kali transaksi dibandingkan pekan lalu sebanyak 545,56 ribu kali transaksi," kata Aji, Senin (27/4/2020) pagi. 

Sementara itu, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan kapitalisasi pasar selama sepekan berada pada zona merah yang mengalami penurunan sebesar 2,99% ke level 4.496 dari 4.634 pada pekan sebelumnya.

Lebih lanjut dia menyebutkan, kapitalisasi pasar BEI selama sepekan juga ikut mengalami penurunan sebesar 3,15% ke posisi Rp5.198,71 triliun dari Rp5.367,53 triliun pada sepekan sebelumnya.

Namun demikian, ujar Aji, catatan positif terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang mengalami peningkatan tipis 0,72% menjadi senilai Rp6,53 triliun dari Rp6,48 triliun pada pekan sebelumnya.

Ia menambahkan, pada perdagangan Jumat (24/4/2020), data transaksi investor asing di BEI mencatatkan nilai jual bersih mencapai Rp1,09 triliun, sedangkan untuk sepanjang 2020 nilai jual bersih asing tercatat sebesar Rp17,54 triliun.

Perkiraan Perdagangan Pekan Ini.

-
Ilustrasi harga saham. (Pixabay/AhmadArdity).

Pada perdagangan awal pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diperkirakan melanjutkan tren penurunan, setelah Jumat lalu mengalami pelemahan sebesar 2,12% ke level 4.496.

Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD masih berada dalam status pola golden cross di area negatif, sedangkan indikator Stochastic maupun RSI juga menunjukkan sinyal negatif.

"Di sisi lain, terlihat pola bearish engulfing line candlestick yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support," ujar Nafan dalam hasil kajian yang diumumkan, Senin (27/4/2020). 

Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini support dan kedua IHSG berada di level 4.443 dan 4.318, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 4.569 dan 4.747. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X